AUTHOR POV
Pesawat jet itu mendarat sempurna pada padang hijau yang luas belakang Mansion mewah itu.
Beberapa orang pelayan sudah berdiri menyambut kedatangan tuan mudanya.
" Selamat datang kembali tuan muda " sapa Margaretha kepala pelayan di Mansion itu.
Jake tersenyum simpul dan menyalami tangan Margaretha yang sudah di anggap seperti ibunya sendiri.
" Dimana ayah ? " Tanya Jake mencari keberadaan ayahnya.
" Tuan besar sudah menunggu anda di ruang ruang keluarga" jawab Margaretha.
" Hmm baiklah. Aku mau ke kamar dulu sebentar setelah itu baru menemui ayah setelah makan siang " kata Jake yang ingin segera istirahat.
" Baiklah tuan muda. Kamar anda sudah di siapkan. Selamat beristirahat tuan" kata Margaretha lagi.
Untuk masuk ke kamarnya di lantai tiga Jake memilih menggunakan lift, tidak menggunakan tangga karena dia ingin menghindari ayahnya yang duduk di ruang keluarga dimana jika melalui tangga maka harus melewati ruang keluarga. Jake perlu waktu sebentar saja untuk mempersiapkan diri menghadapi ayah nya yang jelas akan menekannya Untuk menikahi Devani yang hamil entah dengan siapa.
" Yang jelas bukan aku pelakunya. Catat yaa readers.. Bukan aku yang menghamili devani. Aku hanya dijebak. Aku akan mencari buktinya. Aku tidak bersalah"
Setelah memasuki kamar nya Jake langsung merebahkan dirinya ke ranjang king size nya yang empuk itu.
**********
" Jadi kamu akan menetap di Jakarta ? " tanya Flora kepada Catty yang sedang memoles kuku cantiknya dengan kuteks.
" Maybe ... Sepertinya aku akan lama disini. Rencana nya tahun depan aku mau kuliah di sini saja " jawab Catty sambil meniup-niup kuku cantiknya.
" Kamu yakin mau kuliah di sini ?" Tanya Flo lagi.
" Ishh kamu ini kepo banget sih. Dari tadi nanya-nanya mulu. Emang kamu petugas sensus ya" sahut Catty kesal karena dari tadi Flora terus merecokinya tentang berbagai pertanyaan.
" Hmm .. Di mana uncle Jake" tanya Flora lagi.
" Dia sudah kembali ke Newyork. Kenapa? Masih kangen ya ? " kata Catty cengengesan.
" Ka.kangen ? Siapa yang kangen dia ? A.aku enggak kangen kok" wajah Flora bersemu merah.
Masih segar di ingatannya dinner romantis nya bersama dengan Jake, lelaki dewasa yang mampu menggetarkan perasaan Flora. Ahh cukup mengingat namanya saja langsung terbayang wujud sempurna seorang pangeran berkuda putih dalam fantasi Flora sejak kecil.
Hey Flo apa yang kau pikirkan. Jangan bilang kau mulai tertarik dengan uncle Jake ?
Sumpah demi apapun Flora tak pernah membayangkan jika kriteria lelaki idamannya memiliki rentang usia yang sangat jauh dari usianya. Oh no. Big no.
Lagipula Flora sudah menerima Joy sebagai kekasihnya. Itu berarti status dia dan Joy sudah bukan sepupu jauh lagi melainkan pacar. Apa pacaran ? Bahkan Flora masih belum percaya jika dia berpacaran dengan lelaki yang sudah seperti kakaknya itu.
Bagaimana kah reaksi Mita dan om Joseph yang selalu mengingatkan jika Flora tak boleh dekat lelaki manapun atau menjalin hubungan spesial ? Apakah mereka akan memisahkan Flora dan Joy ?
Lalu bagaimana tanggapan tante Sarah jika tau anak kesayangannya pacaran dengan keponakannya yang tak pernah di sukainya ?
Ahh Flora tak bisa membayangkan. Dia sekarang teringat akan Joy.
" Dimana kamu Joy ? " Tanya Flora dalam hati.
Flora memainkan Smartphone barunya yang di berikan Catty sebagai pengganti smartphone Flora yang rusak akibat terendam di air danau.
Catty bilang smartphone keluaran terbaru dan mahal itu titipan dari uncle Jake untuk Flora. Sebenarnya Flora ingin menolak namun Catty memaksa untuk Flora bisa menerima dan memakainya. Alhasil Flora hanya bisa mensyukuri saja.
" Hey Flo... Melamun aja kamu. Ayo siap-siap. Aku mau mengantarmu pulang ke Mansion mu. Mita pasti sangat khawatir dengan keadaanmu" kata Catty kepada Flora yang asyik memainkan smartphone terbarunya.
" Ya sudah aku mau ke kamar dulu" Flora bangkit dari sofa dan ketika akan membuka pintu kamar ada ketukan dari pintu luar apartement tersebut. Catty sudah akan berdiri untuk melihat siapa gerangan tamu yang berkunjung ke apartement itu.
"Biar aku saja Catt.. " kata Flora yang sudah ada di dekat pintu masuk.
Pintu terbuka dan menampilkan sosok perempuan dewasa dengan tampilan seperti lelaki namun tak menghilangkan kesan cantik yang natural dari seorang Mita pengawal pribadi Flora merangkap sebagai kepala pelayan di Mansion mewah peninggalan Kesuma Group.
" Non Flora ... Untung lah nona baik-baik saja. Saya mengkhawatirkan keadaan nona. Tapi untung saja Mr.Xander mengabari saya jika anda dalam pengawasan nya yang terjamin aman" Mita memeluk Flora erat seperti seorang ibu yang baru saja menemukan anak nya yang hilang.
" Udah lah mi, Flo enggak apa-apa. Flo baik-baik aja. Tuh liat enggak kurang suatu apapun kan" kata Flo mencoba menghilangkan kecemasan di wajah Mita.
" Nah karena Mita sekarang ada di sini. Gimana kalau kalian temani aku ke butik tante Rosita istrinya om Joseph. Aku mau melihat busana rancangannya. Siapa tau aku bisa belajar jadi desainer yang handal " kata Catty yang memang menyukai dunia fashion.
" Oke berangkat" kata Flo dan Mita beriringan. Mereka berangkat menggunakan mobil yang di kemudikan Mita. Sedangkan Hans dan anak buah nya tetap mengikuti dan mengawasi ketiga wanita itu dari jauh.
" Sumpah risih banget si dunia mu harus di ikutin bodyguard kemana-kemana Catt" kata Flora menggoda Catty yang mendengus kesal.
Ini semua karena uncle Jake yang lebay banget. Demi kebebasan nya kemana-mana Catty harus rela ikut aturan main yang di terapkan uncle Jake yang mendadak menjadi over protektif kepada dirinya karena peristiwa sebulan yang lalu. Dimana kebebasan pergaulannya seakan di batasi. Catty memang kesal namun dia sadar itu adalah bentuk kasih sayang unclenya yang tak ingin Catty tersakiti lagi.
*********
Di tempat lain Joy yang sudah berada di apartement nya yang dekat dengan kampusnya. Dia memandang potret dirinya dengan Flora yang berhasil di abadikan setahun lalu saat dia berlibur ke Jakarta. Sekarang jika libur semester Joy takkan bisa lagi kembali ke Jakarta sebelum pendidikannya di Harvard selesai. Dia di larang keras untuk berhubungan dengan Flora apalagi menemui Flora . Sialan. Joy bahkan tak bisa menghubungi Flora. Nomor ponselnya tak lagi aktif. Namun joy tak habis akal dia membuka laptopnya yang sudah tersambung ke jaringan internet dan mencoba mengirimkan email untuk Flora nya.
***
From : Joy Pranata
To : Flora I Kesuma
"Flora sayang. Aku harap kamu membaca email ku ini.
Maaf karena aku tak mencarimu setelah kejadian di danau itu. Maaf karena aku tak bisa menghubungi ataupun mencari keberadaanmu.
Flora sayang . Percaya padaku. Meski sekarang aku tak bisa menemuimu tapi percayalah secepatnya aku akan pulang ke Jakarta menemuimu dan tak akan meninggalkan mu lagi.
Flo.... Aku harap kamu tidak marah dan masih mau membalas emailku ini.
Joy sayang Flo
Send
***
Joy mengirim email itu. Dalam hati Joy berharap Flora akan membacanya dan membalasnya.
" Semoga Flora tak akan membenciku karena hilang begitu saja tanpa kabar. Tapi mau bagaimana lagi. Aku tak memiliki kuasa apapun saat ini. Aku masih tergantung dengan sokongan dana dari orang tua. Sekolah ku saja belum selesai. Tapi setidaknya aku memiliki cinta dari Flora dan itu lebih dari cukup untuk menjadi motivasiku agar secepatnya menyelesaikan sekolahku. Aku pasti bisa menjadi orang sukses dan akhirnya bisa memiliki Flora seutuhnya. Yaa aku akan melamar dan menikahi Flora suatu hari nanti".
***********
Jake baru saja selesai mandi dan berpakaian santai. Dia akan turun ke lantai dasar rumah mewah ayahnya itu untuk makan bersama. Yaa makan bersama Jake dan ayahnya Anthony. Mungkin terdengar janggal karena sangat jarang sekali mereka makan bersama karena kesibukan masing-masing. Acara makan bersama itu berlangsung senyap. Tak ada yang memulai percakapan hanya dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring yang terdengar bagai musik merdu yang menggema.
Anthony sudah lebih dulu menyelesaikan makannya. Dia bangkit berdiri dari kursinya.
" Selesaikan makan mu son. Aku tunggu kau di ruang kerja ku. "
Jake hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suara. Memang hubungannya dengan ayahnya tak seperti pasangan ayah dan anak pada umumnya yang akrab dan kompak. Seperti ada sesuatu penghalang yang seolah membatasi mereka.
Selesai makan Jake segera menemui ayahnya di lantai dua. Kali ini dia memilih naik tangga untuk sampai di tempat yang di sebut ayahnya ruang kerja pribadinya yang sebenarnya lebih cocok di sebut museum buku. Karena banyak sekali buku di ruangan tersebut yang tersusun rapi dalam rak-rak kayu yang tinggi menjulang sampai ke langit-langit. Meja kerja ayahnya ada di sudut ruangan yang berdekatan dengan jendela kaca besar . Di sisi kanan meja itu ada lemari arsip dan di sampingnya ada lukisan wanita yang sangat anggun dan terlihat sangat cantik di sisi kanan bawah lukisan itu terdapat tulisan " yang tercinta Madeline " itu lukisan ibu Jake. Ayahnya sendiri yang melukisnya. Bahkan ayahnya memiliki studio khusus yang menyimpan ratusan lukisan wajah ibu Jake. Ayahnya sangat mencintai ibunya .
" Duduk lah dulu son " kata Anthony menunjuk kursi di seberang mejanya.
Jake menurut saja dan menunggu ayahnya memulai debat.
" Langsung ke topik pembahasan saja my son. Bisa kau jelaskan padaku apa arti dari foto-foto itu" kata Anthony yang melemparkan foto terkutuk hasil kegilaan Devani.
" Menurut ayah sendiri apa ? Jika ayah mengenalku dengan baik , tentu ayah takkan percaya pada hal terkutuk ini" kata Jake dengan tenang.
Anthony tersenyum sinis.
" Aku tidak bodoh son. Foto ini asli. Dan mungkin saja kau bercinta dengan Devani. Mana ada lelaki yang akan menolak pesona Devani. Semua lelaki normal menginginkannya dan memujanya" .
" Tapi aku tidak" kata Jake penuh penekanan .
" Kenapa tidak son ? Apakah ada wanita lain ? "Tanya Anthony penasaran dengan selera anak lelakinya itu.
Garis bibir Jake terangkat ke atas. Dia tersenyum .
" Tentu saja. Dan gadis itu bukan Devani".
"Begitu." Anthony mengangguk kan kepalanya. Dia mengernyitkan keningnya dan kembali bertanya
" Apakah kau bisa menjelaskan padaku kenapa kau bisa berfose seintim itu dengan Devani di foto itu"
" Aku di jebak. Ayah percaya padaku. Aku tak bohong " jawab Jake mencoba membuat ayah nya percaya.
" Bagaimana mungkin dia menjebakmu ? Dan apa untungnya dia melakukan itu. Devani wanita terhormat son. Dia sangat populer . Kau tentu tau itu"
" Aku tidak bohong ayah. Ayah tentu tau aku bukan lelaki brengsek yang tega merusak anak orang " jawab Jake kesal hampir terpancing emosi.
" Hmm. Bisa jadi devani menjebakmu karena foto itu. Tapi bagaimana dengan ini ? Anthony membalikkan layar laptopnya dan memperlihatkan video yang langsung membuat Jake melotot tak percaya.
" Tidak ayah . Itu bukan aku. Sungguh aku tak melakukan itu . Aku masih perjaka. Ayah percaya aku kan ? Aku anak ayah. Tak seharusnya ayah menyudutkan ku seperti ini" kata penolakan Jake itu langsung di hadiahi bogem mentah oleh sang ayah.
Buk
Buk
Buk
Wajah tampan jake kini sudah terhiasi lebam. Darah segar mengalir dari sudut bibirnya. Jake meringis memegangi perutnya yang juga mendapat tinju dari ayahnya yang sudah tua namun masih sangat kuat dan kekar itu.
" Aku tak pernah mengajarimu untuk menjadi pengecut. Kenapa kau tak mau tanggung jawab setelah menghamili anak orang hah " suara Anthony meninggi dan menggelegar mememuhi ruangan penuh buku itu.
Jake yang sudah tersungkur ke lantai menatap wajah ayahnya yang terlihat mengerikan ketika marah.
" Aku tidak mungkin tanggung jawab atas sesuatu yang tak pernah ku lakukan ayah" kata Jake pelan.
" Terserah apa katamu. Aku ingin secepatnya kau nikahi Devani" kata Anthony tegas tak ingin di bantah.
" Aku tidak akan menikahi orang yang tidak aku cintai. Tidak akan ayah" ucap Jake lagi.
Anthony tersenyum sinis.
" Kau berani menentang ingin ku "
" Ayah boleh menghukumku. Ayah boleh memukulku. Tapi ayah tidak bisa mengatur kehidupan percintaan ku. Bukankah selama ini aku selalu menuruti apa mau ayah. Apa aku pernah menentang mu sebelum ini ? Tidakkan, jadi aku mohon yah. Untuk satu hal itu saja. Biarkan aku yang memilih siapa yang kelak menjadi pendampingku. Yang jelas bukan Devani"
Jake bangkit dengan susah payah dan meraih gagang pintu ruangan itu dan meninggalkan ayahnya sendirian.
**************
Di sebuah Cafe yang ada di lantai dasar sebuah bangunan apartement,
Seorang wanita cantik sedang menunggu kehadiran lelaki yang merupakan fathner untuk memuluskan rencana nya.
Sudah satu jam wanita itu menunggu dan tidak ada tanda-tanda kehadirannya.
"Sialan. Dia pikir dia siapa berani membuatku menunggu selama ini" wanita itu mendengus kesal.
Demi pertemuan ini dia bahkan rela untuk membatalkan jadwal pemotretan nya dengan salah satu majalah terkenal di Newyork.
Seorang waitress mendekati wanita itu dan memberikan secarik kertas yang membuat wanita itu mengernyit heran.
" Permisi miss silakan di baca isi tulisan di kertas itu" kata pelayan itu dan langsung pergi.
Wanita cantik itu melepas kacamata hitamnya dan membaca tulisan pada kertas itu.
" Temui aku dilantai 5 kamar 514 " wanita itu meremas kertas itu dengan kesalnya. Dia kembali mengenakan kacamata hitamnya. Sebelum beranjak dari tempat duduknya dia mengeluarkan beberapa lembar uang untuk membayar pesanan kopi yang telah habis di sesapnya.
Untuk sampai di lantai 5 wanita itu menaiki lift yang merupakan satu-satunya akses untuk bisa mencapai tempat tujuannya. Pintu lift terbuka dan wanita itu di sambut oleh beberapa lelaki berpakaian hitam berbadan kekar yang sempat membuat wanita itu terkejut.
" Miss .. Anda sudah di tunggu
Mr.Black di kamarnya , mari saya antar " kata salah seorang dari lelaki besar yang berdiri di hadapannya.
Wanita itu mengikuti langkah lelaki itu hingga berhenti pada bagian pojok lorong tersebut. Lelaki itu memasukkan kombinasi pasword untuk bisa membuka pintu apartement pribadi tuannya.
" Silakan masuk miss"
Wanita itu masuk ke dalam sebuah ruangan yang gelap.
" he.hello.. E.everybody home .. ? " kata wanita itu dengan gugup.
Wanita itu hanya berdiri mematung. Dia mencoba membesarkan pupil matanya mencari celah yang mungkin bisa dilihat dalam gelap. Lama dia menunggu. Hingga dia mendengar derap langkah mendekatinya. Dan seketika gelap di gantikan terang.
" Selamat datang Devani sayang"
Lelaki itu menampilkan seringaian evil nya saat melihat wajah gugup Devani.
" Ayoo kita duduk dulu" lelaki itu merangkul Devani dan menggiringnya duduk di sofa.
" Sebentar ku ambilkan kau minuman. Kau terlihat menggemaskan jika gugup sayang"
Apartement yang sangat luas dengan perabotan mewah. Warna hitam dan merah mendominasi , menambah kesan maskulin dari seorang Reinhard Russel Black.
" Minum lah dulu. Aku tau kau haus " Devani menurut saja dan meminum habis air yang di sediakan lelaki itu.
" Aku sudah membereskan semuanya seperti keinginanmu. Kau bisa tenang sekarang" kata lelaki itu membuat Devani tersenyum bahagia.
" Kau tak pernah mengecewakan ku rein. Kau hebat " puji Devani.
" Kau tau Deva. Aku memperoleh banyak sekali keuntungan dari penjualan organ tubuh bagian dalam sepasang kekasih itu. Ternyata organ dalam mereka masih bagus dan tentunya telah terjual dengan harga yang pantas. Apa kau ingin mendapatkan bagian dari bisnis ini ? "Tanya lelaki itu.
" Tidak terimakasih. Bantuan mu untuk meleyapkan mereka saja sudah lebih dari cukup" jawab Devani lagi. Sungguh dia tak ingin menerima keuntungan dari penjualan organ tubuh bagian dalam korbannya itu.
Reinhard Russel black Adalah seorang mafia kelas kakap yang kaya raya. Dia memiliki bisnis perjudian yang cukup besar di las vegas. Dia juga banyak memiliki club malam elite yang tersebar di seluruh amerika dan hongkong. Selain itu dia juga melalukan bisnis jual beli organ tubuh bagian dalam manusia, seperti jantung , hati, ginjal dan daging manusia. Ada saja orang kaya yang mau membayar mahal untuk mendapatkan organ tersebut dengan tujuan menunjang faktor kehidupan yang sehat. Ironis memang.
Reinhard Russel Black adalah penjahat paling di takuti oleh semua mafia di seluruh Newyork. Dia begitu licin dan tak tersentuh oleh pihak kepolisian.
************
DEVANI FOV
Flashback on
" Aku hamil. Tidak . Ini tidak mungkin. Aku hamil dan aku tidak tau siapa ayah dari janin ini. Aku ingat kejadian dua bulan lalu saat aku di perkosa lagi oleh si brengsek Black. Tapi tidak mungkin ini anaknya. Itu hanya sekali tidak mungkin membuahkan hasil. Karena sebelum itu terjadi aku tak hamil ketika dia memperkosa ku untuk pertama kali nya saat usia ku 17 tahun . ohhh sial.
Apakah ini benih dari si tolol philip? Entahlah. Philip selalu bisa menenangkan ku dan membuatku sangat nyaman. Mungkin philip hanya pelarian ku saja. Namun semakin lama hubungan persahabatan kami menjadi tidak lah sehat. Entah siapa yang memulai kami melakukan aktivitas sex yang panas beberapa kali dan itu sangat lah nikmat. Dia memperlakukanku dengan sangat lembut dan memuja ku. Sangat berbeda dengan si Black itu yang kasar dan sangat bernapsu menyiksaku dengan letupan gairahnya yang membuat aku kewalahan dan kesakitan.
Apa yang harus ku lakukan ? Ayah anak ini harus bertanggung jawab dengan menikahiku. Tapi itu artinya aku harus menikah dengan salah satu dari mereka. Tidak !! Aku tak mencintai mereka. Aku hanya mencintai Jake. Dan jika aku menikah nanti ku pastikan mempelai prianya adalah Jake bukan yang lain .
Hingga aku memikirkan satu cara untuk menjerat Jake. Saat dia sendiri di parkiran bawah tanah perusahaannya. Aku menyuruh orang ku untuk melumpuhkannya dan membawanya ke kamar hotel yang sudah ku siapkan. Dan untuk pertama kalinya aku bisa berada dalam jarak yang sangat dekat dengan Jake. Memeluknya yang polos seperti ku saat ini dan berbagi selimut yang hangat. Seandainya ini nyata dan Jake dalam keadaan sadar dan senang hati melakukannya denganku , betapa bahagia hatiku. Sebelum mata terpejam ku raih smartphone ku dan ku ambil pose yang hot antara kami. Selain itu aku juga menyetel camera otomatis yang memotret kami dari jauh. Tak lama aku terlelap dengan membawa harapan setelah kami bangun esok pagi Jake akan berubah sedikit melunak sikap nya terhadapku.
Namun tinggal harapan. Jake amat murka kepadaku. Dan segera meninggalkan ku. Namun aku tak larut dalam kesedihan karena menerima penolakannya. Otak cerdasku langsung berfungsi.
Aku tau jika hanya foto tak akan cukup untuk meyakinkan. Hingga aku tak sengaja bertemu lagi dengan Black yang mengetahui kehamilanku. Dia sangat yakin jika ini benih nya. Namun aku menyangkal. Tapi dasar Black keras kepala dia kekeuh mengatakan jika ini anaknya. Seketika terbersit ide di kepalaku untuk menggunakan kekuasaan Black agar membantu melancarkan misi ku.
Aku tau jika dia memiliki obsesi untuk memporak porandakan keluarga Xander, hal itu tidak terlewatkan oleh ku.
Setelah bernegosiasi akhirnya Black bersedia mencarikan dua orang model yang sangat pas untuk menjadi pemain sandiwara rekaan ku .
Lelaki dan wanita itu menjalani serangkain operasi plastik yang di biayai oleh Black tentunya. Hasilnya lelaki itu berwujud seperti Jake. Dan wanita itu berwujud seperti aku. Mereka di bayar mahal untuk bercinta dengan panasnya dan hal itu di abadikan dengan camera yang merekam setiap adegan yang begitu hot di sertai desahan dan erangam yang menjijikan.
" Kerja yang bagus. Ini dua tiket ke hawai untuk kalian melajutkan yang tadi. Ini kunci mobil yang bisa kalian gunakan sekarang untuk melihat villa mewah yang ku hadiahkan. Dan ini sekoper uang yang sudah ku janjikan" mereka menerimanya dengan senang hati.
" Senang bisa bekerja sama dengan anda miss " kata lelaki yang menyerupai Jake yang mengedipkan sebelah matanya padaku. Sangat menjijikan. Aku mengelus perutku yang sangat mual.
Mereka beranjak pergi dengan girang.
" Dasar bodoh, nikmati kebahagiaan kalian yang singkat" .
Aku mengambil smartphone ku dan mengabarkan tugas selanjutnya kepada orang suruhan Black .
" Target akan menuju perangkap"
Orang suruhan black memang sangat handal. Sepasang kekasih yang menjijikan itu telah di binasakan dengan bagian tubuh tak utuh lagi. Dimana organ dalam nya seperti jantung , hati dan ginjal telah di pisahkan dan siap untuk di pasarkan dengan harga yang fantastis. Sungguh kejam memang .
Kini aku memiliki bukti yang kuat untuk menjerat Jake. Aku akan mengirimkan semua bukti ini kepada om Anthony. Dia akan melancarkan rencanaku. Aku tau dia sangat menyukai ku dan sangat setuju jika aku menjadi pendamping hidup Jake anaknya. Dia selalu mendukungku. Aku masih ingat kejadian beberapa tahun lalu dia tanpa rasa curiga meminjamkan ku kunci master kamar hotel yang di tempati Jake. Aku masih ingat saat dimana aku untuk pertama kalinya mengakui perasaan ku padanya dan tanpa malu memaksanya untuk meniduriku yang sudah tidak virgin lagi. Namun dia dengan tega nya menolakku. Aku tersenyum kecut mengingat hal itu. Tapi sekarang kamu tidak akan bisa menolak ku Jake. Kamu harus menjadi milik ku".
Flashback off.
Devani pov end
*****
" Kau yakin tak ingin ambil bagian dari keuntungan menjual organ-organ itu? "Tanya Reinhard lagi.
" Tidak rein. Video itu saja sudah cukup untukku" jawab Devani yang ingin bangkit dari posisi duduknya.
" Hey. Deva.. Kau mau kemana hmm. Aku belum selesai dengan mu" kata Reinhard yang mencengkram lengan Deva kuat hingga wanita itu meringis.
" Urusan kita sudah selesai Rein. Lepaskan aku" kata Deva tegas dengan nada yang lebih tinggi.
" Aku tidak akan melepasmu sebelum kau memuaskan ku" ucapan terkutuk itu meluncur dari mulut lelaki yang kini telah menindih Devani.
" Tidak Rein. Kau tau aku baru sebulan yang lalu keluar dari rumah sakit karena pendarahan yang mengakibatkan janin kembar ini harus gugur satu" karena terpeleset dari kamar mandi Devani mengalami pendarahan hebat hingga keguguran. Namun karena dia mengandung janin kembar jadi saat janin yang satu meninggal masih ada satu janin yang masih bisa tertolong.
Wajah Reinhard menampakkan kesedihan mendengar penuturan Devani. Namun kemudian seulas senyum kembali menghias wajah tampannya yang macho dengan jambang dan kumis tipis itu.
" Baiklah. Kali ini aku tak akan memasukimu.
Devani menghembuskan napas lega. Dia akan segera terlepas dari si brengsek Black.
" Tapi kau tetap harus memuaskan ku. Kau tentu tau blow job. Aku ingin meledak dalam mulut mu " kata-kata terkutuk itu sungguh membuat Devani sangat mual dan membuat perutnya bergejolak.
Sialan kau Reinhard Black.
***************