Melihat Yuni merusak semua pakaian mahalnya di depan banyak orang, Lina menjadi sangat marah.
"Lina, jangan lupa, bagaimana kamu naik ke posisi Nyonya Wicaksana sekarang? Apa menurutmu baju mahal yang kamu pakai adalah pakaian orang-orang kelas atas? Kamu pikir kamu apa!" Yuni mencibir.
"Yuni! Apakah kamu masih berpendidikan?!" Lina cemas.
"Berpendidikan? Memelihara hal semacam itu tidak perlu untuk orang rendahan sepertimu!" Yuni dengan bangga membenci Lina.
Begitu dia masuk ke kafe, Kristian melihat pemandangan ini, dan sebagai pengacara, dia segera mengenali Lina, istri Marco saat ini.
Meskipun dia sedikit lega ketika melihat Yuni menuangkan seluruh kopinya ke tubuh Lina, tetapi ada terlalu banyak orang di sini, jadi dia harus maju untuk mengingatkan Yuni untuk memperhatikan kata-kata dan perbuatannya.
"Nona Yun," Kristian berteriak.
"Kamu di sini, tempat ini agak kotor, mari kita bicara ke tempat lain." Yuni menatap Kristian, tersenyum, dan berjalan.
