Hati Yuni menjadi semakin cemas, dan dia meneriakkan nama Rendy berulang kali, air mata mengalir ke matanya ...
Meskipun Yuni bisa mendarat dengan selamat pada akhirnya, tidak ada sedikitpun kegembiraan atau keberuntungan setelah bencana itu.
"Yuni, apakah itu kamu?" Sebuah suara samar terdengar di telinganya, itu adalah Rendy!
"Rendy!" Yuni berteriak.
"Ini aku, aku di sini!" Suara Rendy datang dari sisi kanan. Yuni tahu bahwa dia juga aman, dan langsung merasa lega, dan buru-buru berjalan ke arah Rendy.
"Tuan, gawat! Penerbangan yang dilakukan wanita muda itu mengalami kecelakaan karena hujan lebat, dan ada yang tidak beres! Semua penumpang terjun payung, dan korban masih belum pasti ..." Begitu asisten khusus menerima berita itu, dia menyerbu masuk. Ketika dia sampai di kantor Samuel, dia bahkan tidak mengetuk pintu, karena takut terlambat.
"Apa yang kamu bicarakan!" Samuel dalam sebuah konferensi video, terkejut ketika mendengar berita tersebut.
