Dengan Airin yang mendukungnya, sepertinya Yuni akan merasa baik-baik saja. Jika bukan karena adanya obat yang berefek di kepala Yuni, maka tentu saja orang-orang dapat mengabaikan bahwa Yuni memang mengalami kecelakaan mobil yang serius dalam jangka waktu dua hari yang lalu.
"Hidup ini indah sekali," kata Yuni tiba-tiba.
Airin yang berdiri di samping Yuni menganggukkan kepalanya untuk lebih sejajar dengan Yuni,"Tentu saja, kesehatan adalah hal yang paling penting dalam hidup."
"Airin." Yuni menghela nafas lega,"Apa kau tahu apa yang ada dalam pikiranku saat aku mengalami kecelakaan mobil?"
Airin menatap Yuni,"Apa?"
"Aku tidak pernah merasa kematian begitu dekat denganku." kata Yuni sembari melihat ke bawah.