Chapter 168 - Pelampiasan

Situasi Yuni bukanlah apa-apa. Dia mengkhawatirkan tubuh kedua orang tua Samuel. Setelah mereka tinggal selama satu jam, dia bersikeras membujuk mereka untuk kembali. Dia dan Samuel ditinggalkan di bangsal. Melihat mata Samuel, ada lingkaran hitam dan matanya semerah darah. Yuni sedih sekali melihatnya. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, "Kamu juga kembalilah dan istirahat, ya?"

Samuel menggelengkan kepalanya, "Aku tidak lelah."

"Matamu berwarna merah."

"Aku bahkan bisa bertahan lebih lama ketika Aku bekerja." Dia pikir dia dalam keadaan sehat.

"Aku tidak peduli, itu urusanmu bagaimana kamu bisa bertahan hidup sebelumnya. Bagaimanapun, Kamu tidak diperbolehkan melakukan ini sekarang." Nada suara Yuni sedikit lembut.

"Airin akan berada di sini sebentar lagi, jangan khawatir." Yuni merasa ketika dia keras kepala, dia tidak akan bisa berbicara.

Saat dia berbicara, Airin tiba. Begitu dia memasuki bangsal, Yuni menatapnya sambil tidak bisa menahan senyum.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS