"Yuni, Yuni, bangun, jangan menakut-nakuti aku." Airin tidak berani mengguncang Yuni dengan kuat, dia hanya bisa berteriak dengan keras.
Suara ambulans datang dari jauh ke dekat.
Seluruh tubuh Airin gemetar.
Dokter ada di sini, perawat ada di sini.
Dia didorong pergi, dia melihat dokter dan perawat memindahkan Yuni keluar dari mobil, dia hanya bisa menutup mulutnya dengan erat dan mengendalikan dirinya untuk tidak menangis.
"Dokter, bagaimana kabarnya?" Airin mengejar Yuni yang dibawa ke ambulans dengan tandu.
Karena mobil lain juga menyelamatkan orang, dan ambulans tidak bisa memuat lebih banyak orang, dokter meminta Airin pergi ke rumah sakit sendirian.
Mengenai pertanyaan Airin, dokter tidak dapat menjawabnya pada pertemuan ini.
Mobil yang terbalik itu penuh dengan darah di tanah ...