Samuel menggaruk hidungnya dan berkata, "Apakah kamu meragukan usahaku?"
Yuni hanya tertawa.
Hujan rintik-rintik di lantai bawah, tetapi Samuel memilih untuk berjalan kaki dengan membawa payung.
Yuni memperhatikan dia membuka payung, sulit untuk memahami apa yang dia lakukan saat ini. Meskipun hujan tidak deras, tapi...
Agak dingin.
Mengapa dia tidak membawa mobil? Yuni tidak ingin berjalan kaki.
Dia menatapnya dengan bingung, "Mengapa kamu berjalan kaki?"
"Tidak jauh dari sini, dan..." Dia membuka payungnya, berjalan ke arahnya, dan mengulurkan tangan untuk menarik tangannya, "Pemandangan di sepanjang jalan itu indah. Percayalah, kamu tidak akan kecewa."
Yuni menatapnya, "Tidak bisakah kita melihatnya di dalam mobil?"
Samuel memelototinya, "Yuni, apakah kamu perempuan?" Apakah dia tidak mengerti bahwa Samuel ingin melakukan sesuatu yang romantis padanya?
"Hah? Apa kamu tahu kalau aku perempuan?" Kata Yuni dengan cepat.
"Hah?" Samuel menatapnya tajam.
