Suasana di tempat kejadian tiba-tiba membeku, dan semua mata tertuju pada Rendra. Mereka semua yang menatap Rendra terlihat kaget sekaligus heran.
Pemuda No. 1 di Solo, yang membalikkan tangannya di atas awan dan menghujani tangannya, Pandu, yang dikejar dan diikuti oleh banyak orang, tidak dikenal sama sekali di mata orang ini? Ya Tuhan, betapa bodoh dan tak kenal takutnya dia?
"Hei, hei, apa yang kamu bicarakan? Apa maksudmu bertanya siapa itu? Dia adalah Tuan Muda No. 1 di Solo, Tuan Muda Pandu yang terkenal!"
"Bocah bau, apakah menurutmu hidupmu terlalu berharga? Beraninya kau menghina Tuan Muda Pandu seperti ini. Kita lihat apakah Tuan Muda Pandu akan mencabikmu hari ini!"
"..."