"Lepaskan aku, Key! Aku mau menemui Yogi!" aku menepis tangan Keysa yang memegangi lengan tanganku dengan kuat. Dia berusaha menahanku yang ingin pergi tanpa nya.
"Baik, baik. Pergilah, temui Yogi. Katakan jika kau sudah mengetahui semuanya, saat ini kau sedang marah dan kecewa, kau akan menyalahkan Yogi atas kepergian mas Erwin? Begitu?"
Aku tertegun mendengar ocehan Keysa yang kini menegurku cukup serius.
"Lalu apa kau pikir setelah kau mengatakan semuanya dan meluapkannya pada Yogi, mas Erwin akan kembali bekerja di perusahaan?" lanjut Keysa bertanya padaku.
"Lalu apa yang harus aku lakukan, Key? Dan kau… Kau juga jahat padakuu, kenapa kau merahasiakan ini semua dariku? Sebenarnya kau berpihak pada siapa, hah?" aku menghardik Keysa dengan lantang.
