Setelah drama pernikahan Black, kupikir penderitaanku segera berakhir. Namun, tidak. Justru kian semakin mendesakku untuk segera menyusul Black dengan segera menikah. Aku semakin tidak betah saja dengan berada di rumah ini. Aku terus termenung di ruang kerjaku, memikirkan apa yang saat ini selalu membebaniku dengan banyak desakan dari keluargaku.
"Ehhem…"
Aku tersentak saat mendengar suara yang tiba-tiba berdeham dari ruanganku. "Mbak Maria?" aku terkejut melihat mbak Maria sudah berdiri di depan meja kerjaku.
"Aku sudah memanggilmu sejak tadi tapi kau terus termenung. Apa yang kau pikirkan?" tanya mbak Maria menyelidik.
Aku terdiam sejenak menatap wajah mbak Maria. Aku mengingat satu hal tentangnya yang mengetahui segala tentang mas Erwin. "Mbak, apakah tidak ada hal yang ingin mbak sampaikan padaku?" tanyaku kemudian.
Mbak Maria terlihat terkejut akan pertanyaanku. "Apa maksudmu, Amelie?"