Pov Monalisa
"Sayang, sebenarnya kau tidak perlu pulang dulu ke rumah. Kau tetap cantik sekalipun dengan pakaian kerjamu," kata Yogi memujiku dengan raut wajah kecewa setelah aku memintanya mengantarku pulang ke rumah lebih dulu.
"Mmh… Apakah kau sungguh mencintaiku?" aku menyela ucapannya dari raut wajah kecewanya itu padaku.
"Tentu, aku benar-benar mencintaimu."
"Jika begitu, kau harus lebih sering menyapa keluargaku. Karena bagi mereka saat ini kau satu-satunya laki-laki yang baik dan perhatian padaku."
Yash tersenyum padaku. Senyumannya berubah menjadi bahagia. "Baiklah, aku akan menyapa mereka dulu. Ayo, kita turun…" ajak Yash sambil lebih dulu turun dari mobil untuk membukakan pintu mobil nya untukku.
Kami pun melangkah bersama hendak masuk ke dalam rumahku, aku menekan tombol bel di sisi pintu sebelum masuk ke dalam rumah. Namun, tidak ada yang membukakan pintu untukku. Membuatku kesal saja, tidak seperti biasanya.
"Apakah tidak ada orang?" tanya Yash padaku.