Sampai di rumah, hari sudah malam. Aku melihat beberapa orang sedang berkumpul duduk di depan teras rumah nenek, aku mulai cemas dan meminta Yogi segera menghentikan laju motornya tak jauh dari rumahku sebelum mereka menyadari kepulanganku dengan Yogi saat ini.
"Sayang, ada apa? Bukankah ini sudah dekat rumahmu?"
"Tidak, sampai disini saja." Aku menjawab keheranan Yogi atas permintaanku lalu segera aku turun dari motornya.
"Tapi…"
"Sayang, please… Aku janji akan mengizinkanmu berkunjung ke rumah, tapi nanti. Jangan sekarang, kau lihat! Di depan rumahku sedang banyak orang, aku tidak ingin kau terkena gosip konyol dari mereka."
"Aku akan menghadapinya," bantah Yogi mendesakku.
Sontak aku mengatup rapat kedua bibirku lalu menatapnya tajam, sehingga membuat Yogi tercengang menatapku. "Mengertilah…" pintaku seraya menyatukan kedua tanganku di depan Yogi.