Pada akhirnya, Danu yang pertama bereaksi, dia meletakkan sumpitnya dan dengan cepat berjalan mengitari meja makan, mendatangi Jihan dan memeluknya.
"Sayang, ada apa denganmu? Apa tidak nyaman? Apa tidak nyaman? Apa perutmu tidak nyaman? Menyiksa dan mual? Bagaimana perasaanmu?"
Setelah serangkaian pertanyaan, giliran Jihan menjadi tercengang, dan orang lain akhirnya kembali ke akal sehat mereka.
Nenek tertawa, tampak seperti keinginannya menjadi kenyataan, dan berkata, "Hebat! Luar biasa! Keluarga kita akhirnya akan mendapatkan kehidupan baru!"
Ekspresi kakek Darto sangat rumit, tentu saja dia berharap keluarganya akan menyambut kehidupan baru, tetapi jika ayah dari kehidupan baru ini adalah Danu, dia benar-benar tidak tahu mentalitas seperti apa yang harus dia perlakukan.
Bi Rani adalah yang paling bijaksana. Dia berkata, "Tuan Muda Kedua, biarkan nona Muda Kedua turun segera. Dia harus rileks saat hamil!"
