Pertengkaran Budi dan Renata berhenti saat Abian tanpa sengaja menyenggol sebuah guci keramik hingga pecah. Suara yang di timbulkan membuat pandangan mata Renata teralihkan hingga menatap ke arah pintu.
Tadinya Abian berniat untuk pergi, namun karena gugup dan terlalu buru-buru membuat Abian tanpa sengaja menyenggol guci hias di sampingnya. Budi, Rani dan Abian sama kagetnya. Tidak bisa di ukur lagi seberapa cepat jantung Abian bertalu sekarang, ia takut.
Abian memutuskan untuk pergi begitu saja. Ia takut jika Renata tau kalau dirinya yang sudah memecahkan guci ini, maka wanita itu akan marah besar. Tapi, langkahnya masih kalah cepat dengan Renata. Abian kepergok saat baru dua langkah menuju pintu utama.
"Abian! Apa-apaan ini?!" seru Renata menghentikan langkah Abian.
"Kamu yang mecahin guci ini?!" bentak Renata berang melihat guci kesayangannya pecah di lantai.
