"Apa maksudmu, Mbak?" tanya Farida bingung.
"Iya, sekalipun bukan karena aku, Umar juga akan tetap menceraikanmu, karena kamu telah mengandung anak orang lain!"
Farida terdiam. Memang ini tujuanku, membuatnya bungkam dengan kenyataan bahwa dia memang mengandung anak orang lain. Anak yang entah sudah berapa bulan ada dalam rahimnya itu bukanlah anak Umar, aku tahu sebab lelaki yang menelpon Farida tempo hari adalah ayah dari anaknya.
Bahkan aku juga mendapat pesan singkat dari Umar beberapa hari lalu yang mengatakan kalau Farida sering keluar rumah tanpa memberitahu kemana dia pergi. Umar sudah menaruh curiga pada Farida sejak lama, hanya saja dia tidak berani cerita pada siapapun, dia hanya berpikir bagaimana caranya mendapat bukti untuk bisa menggugat cerai Farida.
"Jangan mengada-ngada, Mbak. Ini anak Umar, aku yang hamil jadi aku yang tahu siapa ayah dari anak ini," jawab Farida yakin.