Habib yang saat itu berdiri dengan kedua tangan di masukkan ke saku celana perlahan berjalan, melangkah pelan menaiki anak tangga hingga akhirnya bisa berdiri berhadapan dengan bunda yang jelas lebih pendek darinya.
Syukurlah Habib bisa cepat datang, kupikir dia terlalu sibuk mengajar di kampus sampai tidak bisa datang kemari. Pasalnya, aku mendengar suara beberapa orang sedang sibu berdiskusi saat menelepon Habib tadi.
[Assalamu'alaikum, Mas. Apa aku mengganggumu?] tanyaku pada Habib lewat sambungan telepon. Saat itu aku baru saja masuk ke mobil dengan kecepatan yang perlahan mulai bertambah.
[Wa'alaikumsalam. Tidak, memangnya kenapa, El?]
[Maaf, tapi bisakah kamu datang ke hotel? Umar bilang bunda dan Farida akan pulang hari ini ke Bandung. Mereka pasti belum dapat ijin darimu 'kan?]
[Hah? Lalu sekarang kamu dimana?]
[Aku sedang di perjalanan menuju hotel. Kamu buruan ke sana ya, Mas? Aku takut Umar tidak bisa menahan mereka lebih lama lagi]