Usai berlatih mengasah kekuatan, Rizky berfikir untuk menemui kekasihnya, Ruby. Sudah sejak kemarin pagi dia sama sekali tidak bertemu. Ia hendak mencarinya di aula istana, tempat di mana para hantu wanita membuat perhiasan dari batu permata, emas dan giok, guna untuk mempercantik diri, kadang kala, juga diberikan pada bunda Ratu, apabila buatannya terlihat bagus, mewah dan menawan.
Namun, baru saja ia hendak melangkah menuju ke aula, terbesit di benaknya untuk mencari beberapa kuntum bunga untuk diberikan pada Ruby, agar dia senang, dan terkesan padanya.
"Ah... Riz... Apa yang kau lakukan padaku?" racaunya dengan suara terengah-engah karena rasa nikmat yang menjalar di sekujur tubuhnya.
Rizky menghentikan langkahnya, ketika mendengar suara aneh dari balik bunga-bunga di taman.
"Bukankah ini suara Ruby? Kenapa dia mendesah seperti, ini? Sedang apa dia?" gumamnya lirih. Sambil mempertajam indra pendengarannya.
"Rizky... Apa yang kau lakukan? Plis... Jangan diterusin, ya?" ucapnya.
Mendengar suara kedua, pria itu langsung melompat, melihat apa yang sebenarnya terjadi. Sebab, di dalam istana ini, satu-satunya lelaki yang bernama Rizky hanyalah dia.
Setelah melihat pemandangan di depannya, pria itu melihat, seseorang menyerupai dirinya, menindih wanita yang selama ini dia cintai dan dia jaga, ia menggunakan kemampuannya selama belajar di alam ini untuk melihat, sosok sebenarnya yang menyerupai dirinya.
Pupil mata Rizky berumah menjadi biru menyala. Ia bisa melihat sosok asli dari hasil penyamaran. Itu bukan dirinya, bukan juga orang yang dia kenal.
"Lucifer?"
"Ruby, apa yang kau lakukan?"
Aktifitas dua insan itu terhenti. Keduanya sama-sama melihat ke sumber suara yang memanggil mereka.
Ruby terkejut saat mendapati Rizky berdiri jauh dari tempatnya, dengan pakaian, bagian atasnya sudah koyak. Buru-buru Ruby membenarkan pakaiannya.
Sementara Lucifer yang di mata Ruby masih sosok Rizky, tapi tidak jika dilihat oleh ibunda ratu. Dia melihat sosok pria dewasa, gagah dan kekar.
"Kenapa ada dua Rizky, mana yang asli?" gumam Ruby. Tidak satu pun mahluk sebangsanya yang mendengar. Namun, Rizky dapat mengetahui itu dari gestur tubuh kekasihnya.
"Salam Bunda Ratu, semoga selalu sejahtera," ucap Lucifer sambil membungkukkan tubuhnya memberikan salam penghormatan.
"Yang mulia raja Lucifer, bagaimana anda bisa masuk ke wilayah ini tanpa seizinku?" tanya bunda Ratu datar. Sebisa mungkin, dia berusaha meredam amarahnya.
"Bagaimana? Saya mungkin memang tidak izin pada anda. Tapi, kekasihku lah yang memintaku diam-diam datang, dan tidak tahunya malah ketahuan. Jangan hukum wanitaku, bunda Ratu." Lucifer, si raja iblis pun demi menyempurnakan sandiwaranya mau bersujud pada wanita hina dari kalangan hantu biasa ini. "Jika anda marah, lampiaskan saja padaku, apabila ada yang harus di hukum, biar aku saja yang menerimanya."
Lily tersenyum penuh arti melihat, betapa Lucifer menjiwai perannya. Dia berani bertaruh, siapapun pasti akan percaya bahwa selama ini diam-diam Ruby memiliki hubungan dengan raja iblis itu. Termasuk bunda Ratu dan juga Rizky.
'Hemb! Tamat sudah riwayatmu, Ruby! Lihatlah, Lucifer si raja iblis yang terkenal sombong dan merasa hanya dirinya lah raja terhebat dan paling kuat di seluruh alam ghaib, hingga mau bersujud pada bunda ratu yang berada di kalangan paling rendah bangsa tak kasat mata demi kami. Rizky pun, sebentar lagi juga akan membencimu, karena mengira kau telah berkhianat,' batin Lily sambil tersenyum jajat.
"Lucifer! Sandiwara apa yang kau lakukan? Kau menjebak Rubyku! Kau datang merayu dan memaksanya menggunakan wujud seperti ku!" teriak Rizky tidak terima kekasihnya difitnah.
Mendengar hal itu, Lily terbelalak kaget. Dia tidak menyangka kalau Rizky secinga itu pada gadis rendahan dan lemah itu. Sampai-sampai dia berani membentak Lucifer seperti itu. Dia hanyalah hantu muda biasa dengan kekuatan yang tidak begitu tinggi. Ayah dan bunda Ratu saja berkatanya pada Lucifer tidak pernah dengan nada tinggi begini.
Yang mengagetkan lagi, dengan berani Rizky melempar serangan terlebih dahulu pada Lucifer.
"Rizky! Awas!" teriak Ruby, bunda Ratu dan Lily bersamaan.
Dalam dunia ghaib, iblis menempati level tertinggi, apalagi, Lucifer adalah rajanya para iblis sejagat raya. Jika dibandingkan dengan seratus kekuatan yang dimiliki Rizky pun, sepertinya hanya secuil kuku Lucifer saja.
Dengan mudah, bagi Lucifer menangkis serangan Rizky. Bahkan, hanya dengan kedipan mata, dan senyuman licik saja, membuat tubuh Rizky terpental jauh, sepertinya hilang dari alam hantu, entah ke mana.
"Rizky!!!" teriak Ruby melihat orang yang paling dia cintai terpental jauh karena serangan Lucifer si raja iblis itu. Dia yakin, Rizky pasti terluka parah.
"Kau, biadab! Apa yang kau lakukan pada Rizky? Apa maumu sebenarnya, kenapa kau melakukan ini padaku? Salah apa aku padamu Lucifer?" teriak Ruby sambil menangis histeris. Dia tidak terima, lalu bangkit, dan memukuli sosok sebenarnya pria itu, dia memiliki postur tubuh kekar, tinggi besar, rahang yang kokoh serta kedua otot bisap yang besar.
Entah, apa yang merasuki Lucifer kala itu. Diperlakukan seperti itu oleh wanita, terutama dari kalangan hantu, dia hanya diam, memandang Ruby hingga nyaris tak berkedip.
Sementara Ruby, dia terus menangis, memukuli tubuh Lucifer, meskipun dia tahu, itu tidak akan terasa apa-apa baginya. "Kembalikan Rizkyku, di mana dia? Cari dan temukan lagi untukku, tidak puaskah kau sudah menipu dan mempermainkan aku?" ucap Ruby lagi yang sukses membuat seluruh penghuni hantu, dan Bahan Lucifer melongo.