(NANA POV)
Aku kesal dengan sikap Jeje akhir-akhir ini. Dia seperti bukan sosok yang kukenal selama ini. Sikapnya aneh seperti biasanya, tapi beberapa hari ini keanehannya sudah tingkat tertinggi kurasa.
Hari minggu ini dia kembali menyogokku dengan secangkir cokelat. Aku yang maniak cokelat tentu saja tak mampu menolaknya.
Karena sikapku selama ini bukan karena tanpa alasan. Aku sangat takut jatuh cinta. Aku takut akan goyah sehingga aku memilih memasang perisai yang amat tinggi. Aku punya trauma dengan yang namanya cinta itu. Aku takut tersakiti lagi seperti yang sudah-sudah. Jadi, aku memutuskan untuk membentengi diri agar tidak jatuh cinta lagi.
"Ada cokelat di bawah bibirmu, Adek Nana," ucap Jeje begitu lembut sambil mengusap sisa cokelat dengan ibu jarinya.