Siji terkejut, ia sontak membuka matanya lebar-lebar. Didapatinya Renata berdiri di depan sambil menutupi kepala Siji dengan kedua telapak tangan.
"Ka-kau! Apa yang kau lakukan di sini, heh?!"
"Siji yang kenapa hujan-hujan seperti itu? Seperti kurang kerjaan saja! Jangan-jangn bener ya kalau masa kecil Siji itu kurang bahagia? Makanya hujan-hujan seperti itu?" ucap si gadis berambut hitam legam sebahu itu.
"Kheh! Apa pedulimu, heh?! Sekali lagi kuperingatkan, jangan mengikutiku lagi!"
Setelah mengucapkan itu, Siji langsung berlari menerobos hujan sambil mendekap tasnya, agar isi dalam tasnya tidak ikut basah.
Saat Renata hendak mengejar Siji, ada tangan yang menggenggam pergelangan tangan Renata. Renata berbalik dan mendapati Althair sudah berdiri di belakangnya.
"Tuan Putri mau ke mana?" tanya Althair pada Tuan Putri ras Kitsune itu.
"Aku ingin mengejar Siji, Panglima." Renata menjawab dengan polos.