"Kalian ini yang kenapa, Pa? Siji? Bagaimana bisa kalian berucap segampang itu untuk mengembalikan wujud Dede Rei menjadi manusia. Lalu, memangnya kalian tahu bagaimana caranya, hah?!" Yuji berteriak. Ia terlihat begitu frustrasi. Berkali-kali ia menggeleng cepat, entah apa yang ia pikirkan saat ini.
Mendengar ucapan putranya, Tuan Yudha tertunduk sambil tercenung. Ia dari tadi menggembor-gemborkan akan menyelamatkan Reiji, tapi ia pun tidak tahu caranya. Yang dikatakan Yuji itu memang benar, mereka semua payah.
Tuan Yudha mengusrak rambut agak panjangnya. Ia tidak pernah menyangka jika kejadian membingungkan seperti ini, akan ia alami juga di dunia nyata. Bahkan, di mimpi terburuknya pun Tuan Yudha tidak pernah mengharapkan hal yang semacam ini.
"Kenapa kalian berdua malah diam, eum? Kalian memang tidak tahu, 'kan? Lalu, kenapa kalian berkata seolah-olah kalian bisa menyelamatkan Dede Reiji, hah?!" Yuji kembali berteriak. Ia seperti semakin tidak dapat mengendalikan dirinya.