Setelah merasa napasnya sudah tidak lagi ngos-ngosan, Babeh Djaja pun melanjutkan pertanyaannya kepada sang anak.
"Tadi si Rezqi ngomong ape ame lu?"
"Hee?"
Shari terlihat sedikit kaget mendengar pertanyaan tersebut yang berarti sang ayah mengetahui kalau tadi ia dan Rezqi sempat bercakap-cakap, entah dari mulut siapa pun itu, pikir sang dara. Namun Shari dengan cepat menutupi semua itu dengan meneruskan membilas piring dan gelas yang sudah ia cuci.
"Haelah, Shari," ujar Babeh Djaja lagi. "Malah Babeh didiemin. Jawab dulu nape?"
"Ngomong apanya, Beh?" sahut Shari yang masih mencoba mengelak.
"Jan bohong lu ame orang tua sendiri."
"Siapa yang bohong?"
Shari tersenyum menggelengkan kepala, lalu menyusun semua piring, gelas, dan sendok makan yang telah ia cuci bersih itu ke tempatnya.
"Lagian, Babeh datang-datang nanyainnya yang aneh-aneh."
"Babeh lihat sendiri kok tadi."
"Eeeh?"