Pak Abdul yang duduk di bangku kemudi dengan kaca pintu yang diturunkan menyapa Rezqi dengan senyuman dan anggukan kepala. Setidaknya, dari percakapan Jodi dan Rezqi tadi, Pak Abdul dapat mengira jika laki-laki itulah orang yang ditabrak Jodi waktu itu.
Rezqi balas hal serupa. Kembali pandangannya tertuju pada sosok Jodi. Memang anak sultan kayaknya nih, gumam Rezqi sembari tersenyum geleng-geleng kepala. Lalu ia teringat ucapan Jodi yang mengatakan jika kedua orang tuanya sudah lama meninggal dunia.
Ingatan itu sekaligus membawa Rezqi pada kenangan tentang ayah dan ibu kandungnya sendiri. Ia menghela napas dalam-dalam.
Jodi kembali menghampiri Rezqi. Sebenarnya, remaja tersebut ingin meminta lagi nomor kontak ponsel milik Rezqi, hanya saja mengingat ucapan Rezqi yang lalu itu Jodi jadi mengurungkan niatnya.
"Lu tinggal di dekat sini juga, Jod?"
Jodi menggeleng. "Perumahan di daerah Jakarta Selatan, Bang."
"Kemang?" tanya Rezqi lagi, Jodi mengangguk.