Eeh, tapi benar juga, sih… tidak usah jauh-jauh, gumam Pak Ben lagi yang membuat ia semakin tersenyum makin lebar. Contoh nyata, Amia sendiri. Yaah, gadis cantik yang satu itu mungkin memang masih seperti cewek-cewek zaman dulu.
Atau mungkin karena ego sebagai pemilik beberapa perusahaan, makanya dia bertingkah seperti itu?
"Laah, kok diam, sih?"
Suara Amia itu akhirnya menyadarkan lamunan Pak Ben.
"Hemm, pasti nih," ujar gadis itu lagi. "Pasti ada apa-apanya nih. Pak Ben pasti merencanakan sesuatu, kan? Hayo, jawab!"
"Suudzon deh," balas Pak Ben berkilah. "Saya hanya sedang memeriksa beberap file di atas meja, ini."
"Bener?"
"Beneran," Pak Ben tersenyum lebar.