Jong, Steaven, Rezqi, Ambar, dan Dinda berada di dalam sebuah pesawat terbang. Mereka semua duduk di kabin ekonomi, meski begitu tetap saja wajah mereka menampakkan keceriaan.
Alat transportasi udara itu mengudara dengan begitu agung, melesat cepat meninggalkan jejak di belakangnya berupa suara yang seolah mampu merobek udara. Terbang dengan tenang menembus awan-awan putih yang menggumpal seolah tergantung di banyak titik di latar langit yang membiru.
Keceriaan orang-orang yang menjadi penumpang pesawat terbang itu sungguh mampu membuat lumer hati siapa saja. Tidak terkecuali Jong dan kawan-kawannya. Entah siapa yang memulai, namun para penumpang satu per satu bernyanyi, dan seolah hafal dengan lirik yang disenandungkan itu, mereka semua pun bernyanyi riang gembira.
Para pramugari dan pramugara pesawat itu sendiri pun tidak bisa berbuat banyak, mereka tersenyum satu sama lain menyaksikan betapa para penumpang itu begitu terlihat sangat menikmati perjalanan mereka semua.