Pria itu adalah Pak Ben sendiri, sedangkan mobil itu adalah kendaraan pribadi laki-laki tersebut. Namun anehnya, untuk takaran seorang direktur utama, kendaraan pribadi Pak Ben itu jauh dari kesan mewah. Lebih terlihat seperti mobil dari kalangan menengah ke bawah alias biasa-biasa saja.
"Eeh, Pak Ben," ujar Teh Ikha seraya memperlebar bukaan pagar depan tersebut demi memberi ruang bagi Pak Ben dengan mobilnya.
"Teh Ikha," balas Pak Ben dengan sopan.
"Masuk, Pak."
Pak Ben kembali memasuki mobilnya, dan kemudian membawa mobil putih tersebut memasuki pekarangan rumah besar tersebut. Pak Ben tidak melihat mobil sedan hitam mewah itu di dalam garasi, mungkin sedang ada keperluan, pikirnya lagi seraya memarkirkan mobilnya sendiri di dalam garasi.
"Masuk, Pak Ben," ujar Teh Ika ketika laki-laki itu sudah mematikan mesin kendaraannya dan keluar mendekati pintu masuk di depan itu. "Waah, sudah lama banget ya, terakhir kali Pak Ben ke sini."