"Lagi si Jodi udah pergi, dan gue lagi nungguin angkutannya dateng," ujar Rezqi. "Eeh, ada kejadian lain, tuh."
"Maksud elu," tanya Jong pula. "Si cantik ntu?"
Rezqi mengangguk. "Satu mobil sedan mewah berhenti di dekat gue duduk. Naah, tuh cewek keluar dah tuh dari dalam tuh mobil."
"Yaah," Ambar mengangguk-angguk. "Gue tahu tuh," lanjutnya. "Sedan mewah warna hitam, yang dibawa sama supir pribadinya."
"Bener banget," timpal Rezqi menjentikkan jari. "Mirip-mirip mobil yang selalu dibawa si Jodi kalo main ke rumah."
"Hemm…" Dinda seolah memikirkan sesuatu. "Atau jangan-jangan si Jodi itu ada hubungannya sama Amia?"
"Tumben lu mikir encer kek gitu?" timpal Jong seraya menutupi tawanya.
"Emang lu pikir mobil mewah warna hitam kek gitu cuman satu di dunia ini, gitu?" ujar Steaven pula. "Banyak kali!"
"Bener," angguk Rezqi pula. "Gue rasa nggak ada hubungannya deh hanya lantaran mereka sama-sama anak sultan, punya mobil yang sama juga."
