Rasa takut semakin menggunung di hati Aditya akan ini, sakit nya memikirkan Lolly dan juga ucapan dari Herrin.
"Sayang, aku memberinya nama Khaira putri pratama, dia putri kita yang cantik dan kuat, dan dia memang sangat kuat," jelas Aditya
Lolly mengangguk senang, ia menyunggingkan senyumnya pada sang suami. Melihat itu Herrin memilih keluar dari ruangan itu, melihat Aditya sudah membuatnya muak seketika.
Lolly istirahat kembali, suaminya itu tetap duduk disampingnya, ia menatap wajah istrinya dan anaknya bergantian.
Ucapan Herrin tentang memilih salah satu kembali menyergap pikirannya.
Dimas mengganti perban di tangannya, ia dibantu oleh Suster yang berjaga, "apakah kamu mengalami kesulitan?" tanyanya, gadis muda itu bertanya.
Herrin yang kembali ke mode dinginnya langsung menatap. "Apa maksudnya?" ia menaikan satu alisnya.
"Maaf sebelumnya, tapi saya pernah mengalami hal seperti ini juga!" Jawab Suster itu.
"Apa kamu berpikir aku memakai obat-obatan?" Herrin kaget.