Affry mendatangi bar yang menjadi tempat langganannya sejak dulu. Saat melewati ambang pintu cahaya remang-remang menyapa beserta aroma yang khas di dalam ruangan itu menusuk hidungnya. Sejenak Affry menghela nafasnya, ia mengedarkan pandangan sesaat sebelum akhirnya memutuskan untuk duduk di sebuah kursi yang kosong. Affry hanya duduk terpaku di kursi itu, padahal sebelumnya ia berharap hatinya yang hancur dapat terobati dengan berkunjung ke tempat ini. Sejurus kemudian ia bangkit dan memesan sebotol minuman kepada seorang pelayan. Malam ini ia ingin memuaskan diri agar dapat melunturkan ingatan persoalan dengan Chaing He selama ini.
Setelah seorang pelayan mengantarkan sebuah minuman, Affry segera menegak beberapa gelas hingga tandas, ia tak peduli jika ia akan kehilangan kesadaran setelah ini. Namun, sebelum niatnya terlaksana. Seorang wanita berbaju seksi dengan rona bibir yang merah menggoda duduk di sampingnya. Ia menatap Affry seraya menggelengkan kepala.
