Bunuh Saja Bayi-Bayi Itu
Sayup-sayup telingaku mendengar suara orang berteriak dari luar. Bukan hanya itu saja, suara tembakan juga terdengar, bahaya jika itu pencuri lain. Aku langsung menyembunyikan diriku di balik kain di belakang sebuah lemari.
Sampai sekarang masih terdengar jelas bahwa mereka masih bertarung. Aku penasaran, apa itu polisi yang datang menolongku? Tadi ada suara tembakan, pasti polisi. Aku masih menunggu di belakang lemari.
Perlahan suara pintu mulai terdengar, aku memejamkan mata takut ketahuan. Aku melihat kakinya yang melangkah mencari sesuatu. Perlahan kaki itu mengarah ke arahku, entah kenapa aku menahan napasku dan berubah jadi patung sambil menutup mata.
"Mirai." Aku langsung membuka mata, suara itu milik Tuan. Aku membuka kain putih yang menutupku dan melihat dia, aku langsung menangis dan berteriak.