Affry sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Chaing He tadi malam. Lebih tepatnya dia tidak menyangka kalau lelaki itu bisa mengatakan hal demikian. Oh, ayolah! Dia jelas tahu betul siapa itu Chaing He, apalagi setelah kejadian malam itu yang membuatnya harus mengalami hal ini. Malam yang membuatnya harus menanggung akibatnya meski dia sendiri tidak pernah menginginkannya.
Affry tidak akan lupa begitu saja. Dia tidak mungkin bisa dengan mudah melupakan ketika Chaing He memaksanya, menghinanya, bahkan mengata-ngatainya sebagai perempuan murahan. Itu adalah kejadian paling menyakitkan yang masih dia tanggung sekarang.
Affry termenung di kamar sendirian. Malam semakin dalam. Di luar sana begitu terang. Bukan karena kilauan lampu kota, melainkan karena cahaya bulan yang terlihat mengalahkan semua cahaya lampu itu. Memang tidak ada yang lebih menawan selain "teknologi" alami dari alam.