Sudah tiga hari berlalu sejak perjanjian disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Pihak Angga dan juga pihak Joni. Keduanya mematuhi perjanjian yang disepakati bersama dan disaksikan oleh kepala desa.
"Ck! Sial!" umpat Angga.
Sejak saat itulah, Angga menjadi lebih sering menggerutu dan mengumpat. Ia tidak suka menjalani kesepakatan itu. Baginya, kesepakatan itu hanya menguntungkan pihak Joni saja.
Alexa melirik sekilas lalu menghela nafas.
"Ada apa lagi, sayang?" tanya Alexa lembut.
Ia berusaha menjadi orang yang mampu menenangkan hati Angga jika ia tengah kalut.
Angga terdiam. Wajahnya cemberut tanpa mengeluarkan satu katapun.
"Kamu masih kesal dengan perjanjian yang dibuat kemarin?" tanya Alexa.