Setelah pergi dan bisa terbebas dari cengkeraman Anis, Angga merasa sangat lega. Pasalnya ia bisa kembali berjalan berdua dengan Alexa.
"Akhirnya menikmati suasana berdua lagi denganmu, haish ... aku kesal sekali jika mengingat bagaimana ocehan dan perlakuan Anis padamu," keluh Angga.
Alexa tersenyum lembut.
"Aku tak keberatan dengan sikap Anis yang terkesan ramai. Dia seorang gadis yang baik hati, meskipun ramai mulutnya. Tapi aku menyukainya," ujar Alexa bijak.
Angga berdecak sebal. Ia tak bisa menutupi kekesalan hati di wajahnya. Ia meruruki diri sendiri karena tidak bisa melindungi Alexa.
"Kamu memang gadis yang baik hati. Karena itulah aku mencintaimu," ujar Angga sambil mengacak pucuk kepala Alexa.