"Nona harus makan, jika tidak, tubuh nona akan semakin lemah," bujuk nek Pi.
Tapi Alexa tetap bergeming. Ia tak mau makan. Perut yang ia rasakan saat ini mual yang dahsyat, sehingga tak menginginkan makanan yang masuk ke dalam mulutnya.
Nek Pi hampir putus asa. Ia lalu meletakkan mangkuk berisi bubur di atas nakas.
"Nona Alexa, saya akan panggilkan tuan muda terlebih dahulu. Semoga dengan tuan muda, nona Alexa mau makan," ujar nek Pi.
Ia lantas keluar dari kamar dan berniat memanggil Angga.
Ia berjalan ke kamar pak Dharmawan.
"Tuan muda? Apakah sudah selesai? Saya membutuhkan tuan muda," panggil nek Pi.
Tak lama kemudian Angga keluar dari kamar.
"Tuan muda, maaf. Nona Alexa tak bisa saya suapi. Sepertinya badannya semakin lemah. Bisakah tuan muda saja yang membujuknya untuk makan. Agar bisa segera minum obat," ujar nek Pi.
"Baiklah nek Pi. Saya akan coba," ujarnya.
Angga lantas menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar Alexa dengan di belakangnya nek Pi menyusul setelahnya.