Cuaca pagi ini nampak redup, seolah sang mentari enggan menampakkan sinarnya. Awan kelabu sedikit demi sedikit berkumpul menjadi kesatuan awan mendung. Tak lama setelahnya, titik-titik air turun dari langit. Seolah awan sudah tak mampu lagi menampung debit air yang terkumpul. Hujan mengguyur bumi tempat Alexa berpijak. Beruntung air hujan tak langsung mengenai tubuh Alexa karena ia tengah bernaung di bawah atap rumah sakit.
Sejak kemarin, Alexa menunggui ibunya yang masih kritis. Dokter Rifda bilang, bahwa ibunya mengalami koma pasca operasi. Ribuan hingga jutaan doa, Alexa panjatkan pada Tuhan. Berharap Tuhan masih berbelas kasihan padanya dan mengembalikan ibu tercinta ke pangkuannya.
"Mama ... mama harus bisa. Mama harus sembuh. Al menunggu mama di sini," lirih Alexa.
Jam di dinding rumah sakit menunjukkan pukul sembilan pagi, tapi hujan masih saja mengguyur sejak pagi tadi. Udara dingin menyelisik hingga ke pori-pori kulit Alexa.