"Aku rasa kita harus menghentikan ini, sebelum aku menuntut lebih dari ini," desis Angga sambil mengatur nafas.
Nafasnya masih memburu pasca menjelajahi bibir lembut milik Alexa.
Pipi Alexa memerah hingga telinga layaknya tomat yang sudah matang.
Angga menjauhkan wajahnya dari wajah Alexa. Dahi yang sebelumnya menempel pada dahi Alexa kini sudah berjarak.
Tak bisa dipungkiri, berada dekat dengan sang kekasih selalu membuat adrenalinnya naik. Selalu saja membuat dirinya hampir melahap Alexa. Entah karena perasaannya yang telah lama terpendam kini terkuak hingga membuat sisi buas Angga meronta untuk bebas.
"Maaf, Alex. Aku harap kamu gak memandangku buruk. Sungguh, aku gak mau melecehkanmu," ujar Alex sambil menatap sendu netra kekasihnya.
Alexa mengangguk.
Entah apa yang sebenarnya menjadi pemicu Angga hingga ia lagi-lagi meraup bibir ranum Alexa.
Sebelum itu terjadi, mereka masih berbincang membicarakan tentang rencana esok hari.