Makan malam biasa terasa sangat romantis bagi Alexa. Bagaimana tidak! Angga sengaja mematikan lampu ruang makan dan menggantinya dengan lilin yang menyala di atas meja. Pendar cahaya lilin yang meremang membuat suasana syahdu.
Angga pun menyulap meja makan hanya terdiri dari dua kursi berhadapan saja. Sungguh ia sangat berniat melakukan itu!
"Maaf ya, menunya hanya ini. Aku janji, lain kali aku akan mengajakmu ke restaurant romantis sebenarnya," ucapnya sambil meraih tangan Alexa.
Alexa tersenyum lembut.
"Jangan meminta maaf. Seharusnya aku yang meminta maaf, karena selalu merepotkanmu. Aku selalu menjadi beban untukmu."
Angga menggenggam tangan Alexa semakin erat.
"Gak, gak kok. Kamu bukan beban. Kamu adalah anugerah terindah yang hadir dalam hidupku. Aku akan selalu berusaha membahagiakanmu."
Mereka saling tatap. Sesaat seolah sedang saling mendalami perasaan satu sama lain.
"Mm ... ayo makan. Aku ... aku sudah lapar," ujar Alexa tergagap.