"Kau suka kamar baru kita?" tanya Arjuna.
"Aku suka, Mas. Aku suka halaman rumah yang asri dan teduh itu, saat melihat dari balkon, aku langsung melihat taman. Oya, Mas rumah lama kita kau jual?" tanya Zalina.
"Iya, saat ini masih dalam proses perbaikan. Jendela yang pecah dan kunci semua di ganti. Kemarin, kata Gusti ada yang berminat tapi, harganya kurang cocok. Biar sajalah dulu."
"Terimakasih, Mas. Kau sangat memikirkan aku. Kau tau bahwa aku mungkin akan sedikit merasa trauma di rumah itu. Dan, kau berinisiatif untuk membawaku pindah rumah. Terimakasih ya, Mas."
"Sama-sama, sayang."
Arjuna memeluk Zalina, ia merasa lega sekali. Tidak mengapa ia harus mengeluarkan uang dalam jumlah banyak demi untuk kenyamanan dan ketenangan sang istri. Apa lagi rumah nya kini dekat ke kantor. Sehingga tidak perlu was-was karena jaraknya juga tidak terlalu jauh.