Damian membuka matanya perlahan, untuk beberapa saat ia berusaha untuk mengingat apa yang telah terjadi.
"Daddy udah bangun?"
Damian menoleh, dan mendapati Dominic berjalan ke arahnya.
"Daddy di rumah sakit. Tadi, Om Leo menelepon Mami. Mami ada di kantor polisi sekarang. Elena dan Calista di rumah. Mami tadi minta kakak buat jaga Daddy. Kata Mami kakak anak yang paling besar, jadi Mami mengandalkan kakak."
"Kakak sama siapa?" tanya Damian lirih.
"Sama Kak Mayang dan Kak Ica. Mereka lagi keluar sebentar. Kakak kasi tau om Denny dulu ya."
Damian mengembuskan napasnya perlahan. Benarkah yang ia dengar tadi? Ibunya adalah seorang pembunuh? Bahkan, ayahnya sendiri? Bagaimana? Perlahan kedua netra Damian mulai berkaca-kaca. Dan air mata pun jatuh begitu saja. Tak lama pintu terbuka, tampak Denny dan Dominic masuk. Damian bergegas menghapus air matanya.
"Mas..."