Dean terbangun saat mendengar weker berbunyi, dengan sangat bersemangat ia langsung bangun dan bergegas mandi. Pagi ini ia harus menjemput Davina di bandara.
"Ya ampun, rapi sekali ... ini baru jam 6 pagi," kata Amelia.
"Iya, Ma. Tapi, lebih baik aku yang menunggu di bandara. Kasian kan, kalau kak Davi terlalu lama menunggu," jawab Dean.
"Memang kau tidak bekerja?" tanya Davila sambil mengoles roti dengan selai coklat kesukaannya.
"Kebetulan Mbak Zalina akan berangkat ke Yogyakarta pagi ini. Aku sudah meminta izin agak sedikit siang juga ke kantor, "jawab Dean.
"Kau semangat menjemput kakakmu atau ...."
"Apa sih, Pa. Aku kan jemput kak Davi."
"Biar papa saja yang jemput kalau kau memang sibuk," kata David. Ia sengaja menggoda putranya karena tau Dean semangat karena Kayo akan datang bersama Davina.
"Papa jangan rese, sudah papa ke kantor saja, aku tau hari ini papa dan tante Patricia ada rapat penting. Jadi, biar aku yang jemput kak Davi dan Kayo."