Seorang gadis cantik terus mendengus kesal dari tadi, bagaimana tidak, cowok yang ada di hadapannya itu terus menyeret tangannya paksa.
"Vian! Kenapa sih?" tanya Dinda yang pasrah diseret seperti itu di lorong sekolah yang sepi karena pembelajaran sudah selesai.
Cowok bernama Vian itu tidak mendengarkannya, malah menariknya hingga kebelakang sekolah barulah ia melepaskan genggamannya.
"Kenapa sih An?" tanya Dinda lagi dengan nada pelan. Mana bisa bentak cowok yang ia sukai alias kagumi ini.
Vian menggeleng, ia menatap lekat gadis yang tingginya hanya sebatas pundaknya saja itu.
"Lo sama Alder nggak ada apa-apa nya lagi kan?" tanyanya langsung ke point.
Dinda mengangguk kecil, ya emang sudah tidak ada apa-apa lagi antara dirinya dan Alder, kan tuh cowok kayaknya lagi asik bener sama Rahel.
"Lo tahu Lo pacar gue?" tanyanya lagi.