Setelah Vian, Alder dan Dinda menjenguknya, Gina termenung diatas brankar, ia sangat sedih, tadinya ia kira Gerald akan ikut menjenguknya tapi harapannya hancur ketika mengetahui dari Vian dan Alder bahwa cowok itu tidak mau ikut.
"Kenapa sih Ger, susah banget kamu mau percaya sama aku," gumamnya lalu menghela nafas kecil.
"Nggak perlu kamu banyak omong sama aku, kamu dateng cuma ngintip aja aku udah seneng banget,"
Tok tok tok
Pintu ruang inap Gina diketuk lalu terbuka menampilkan seorang suster yang membawa sebuket bunga yang sangat indah ditangannya.
"Buat saya kah Sus?" tanya Gina memastikan ketika Suster itu datang menghampirinya dan memberikan bunga itu padanya.
"Iya buat kamu, itu dari seseorang yang nggak mau di sebut namanya," kata Suster itu tersenyum.
Gina mengerutkan dahinya, "orangnya masih ada atau udah pergi?" tanyanya.
"Udah pergi, ini bunga yang dia titip sejam yang lalu dan baru saya antarkan sekarang sesuai permintaannya," jelas suster tersebut.