Chereads / RAHASIA DAN MIMPI NAN / Chapter 40 - MELANGKAH DENGAN CEPAT

Chapter 40 - MELANGKAH DENGAN CEPAT

Nan keluar dari mobil dan bertemu Veo sambil sarapan. P' Rom sudah meninggalkan tim produksi atas perintah Nan dan Veo sebagai perantara.

"Lihat kan? Jadi ini adalah daftar untuk set produksi setiap bagian. Gue gak akan ngubah atau nambahin apapun kecuali lo minta."

"Ah oke sini gue liat. Dimana bagian kamera dan materi iklannya?" tanya Nan dan Veo menunjukkannya beserta detailnya. Nan membacanya dengan cermat dan menambahkan beberapa pemikirannya.

"Hmm… Oke, sekarang. Tentang ukuran reflektor. Gue pikir kita bakal butuh yang lebih besar dan membawa yang kecil buat jaga-jaga."

"Oke, nanti gue kasih catatan itu ke bagian kamera." Veo mencatat permintaannya.

Nan mengangguk dan dia menerima gambar tempat pemotretan berikutnya. Adegan kali ini ada di kamar 'Rin'. Ini akan membutuhkan banyak cahaya karena berada di dalam ruangan dan itu adalah adegan inti dari 'Rum and Rin'.

"Beri tahu tim kreatif untuk memastikan set ruangannya sedikit berantakan tetapi dengan dekorasi, sehingga akan terlihat bagus di kamera. Dan juga, perhatikan warna keseluruhan, itu harus sesuai dengan kepribadian Rin. Saya pikir warna-warna pastel akan cocok."

"Baik, Nan."

"Pisahin antara permintaan gue dan pendapat gue atau mereka bisa salah paham kalau gue ngelakuin ini karena gue gak percaya sama mereka."

"Wow, lo benar-benar berhati-hati ya sekarang."

"Iyalah. Gue gak mungkin ngulangin kesalahan yang sama berulang-ulang."

"Iya, iya. Bahkan lo minta buat ketemu lebih awal. Oh iya, gue rasa udah waktunya kita pergi sekarang!"

Nan berdiri untuk membayar tagihan dan mereka pergi ke lokasi syuting. Nan dan Veo datang lebih awal dari jadwal, jadi mereka bisa melihat persiapan dan melakukan hal-hal lain yang diperlukan sebelum syuting dimulai.

Narasi Naskah Nan

Rum dan Rin sudah saling kenal cukup lama. Mereka telah mengalami banyak hal dan membantu bisnis satu sama lain. Dapat dilihat bahwa Rum sangat menyukai Rin.

Saat itulah Rum menipu Rin untuk masuk ke kamarnya. Dia membuat skenario yang masuk akal sehingga Rin harus membawanya ke kamarnya, ternyata Rum sedang bermain dengannya. Dengan kepribadian Rum yang selalu mencoba menakut-nakuti Rin, dia memojokkannya dan berkata, "Bagaimana kamu bisa membawa seseorang seperti itu ke kamarmu?". Rin awalnya tidak ingin menjawab pertanyaan Rum, tapi dia terlihat marah. Dia memutuskan untuk memberitahunya bahwa dia membiarkannya masuk karena itu bukan siapa-siapa tapi itu dia. Mereka saling menatap selama beberapa detik.

Menunggu mata 'Rum' dari marah menjadi melunak setelah apa yang dikatakan Rin, Nan fokus pada layar dan bersiap untuk menyelesaikan adegan itu. Ketika Din mengubah pandangannya, dia mengeluarkan ekspresi yang bagus antara senang dan lega, Nan terkesan. Semuanya terekam dan dia berkata, "CUT! BAGUS SEKALI!" dan berdiri untuk bertepuk tangan dengan semuanya. Nan menyambut Din dan Nin untuk menonton sendiri di layar dan mereka senang melihatnya.

Adegan itu sukses besar dan Nan membuat istirahat sejenak untuk semua staf karena sudah tegang sejak pagi hari. Dia duduk di bangku di bawah pohon di luar ruangan dan meminum latte dinginnya. "Hah, badan gue pegal banget, tapi hari-hari ini seru banget buat kerja!" sambil merentangkan tangannya di atas kepalanya. Din duduk di sampingnya.

"Wow, aktor yang luar biasa baru saja duduk di samping gue loh!" Dia menggoda Din.

"Diam. Aktor luar biasa ini, pacar lo kan?" Din menunjuk dirinya sendiri. Nan tersenyum dan mencoba berbicara dengannya dengan serius.

"Hahaha tapi, gue benar-benar apresiasi lo, Din. Gue seneng bangert adegan ini ternyata berhasil secepat ini, In berkat lo. Lo benar-benar banyak berkembang. "

"Lo harusnya ngaca deh. Gue denger dari Veo kalo kecepatan lo pas kerja lebih cepat dari sebelumnya." Din mengejeknya.

"Oh ya?" Nan tersenyum.

Din mengambil dan meminum kopinya lalu meliriknya dengan tatapan kesal. Nan tertawa karena ditatap oleh Din.

Saat itu musim semi bagi Nan dan Din sampai saat itu. Mereka sembarangan tersenyum dan jatuh cinta sampai ancaman siap menembus mereka berdua.