Chereads / All Roses Has It's Torn / Chapter 49 - Bab 37

Chapter 49 - Bab 37

" Lunch jom... I don't take no as an answer... Nanti Markah praktikal awak saya bagi kosong...." Doktor Hazran mengejutkan lamunan Aaisyah. 'urgghhhhhh...' bisik hati Aaisyah. Hazran betul-betul tidak berputus asa untuk menarik perhatian Aaisyah. Sekarang pula Hazran menggunakan kuasa vetonya, sebagai salah seorang Doktor di Glenneagles untuk membuat Aaisyah mengikuti semua arahannya. Memandang sekarang wakti kerja, Aaisyah pasrah sahaja dan ikut arahan Hazran. Aaisyah hanya memesan Nasi ayam dan air suam. Tiada riak gembira diwajah Aaisyah ketika makan di kantin Hospital. " Awak ni memang tak suka makan dekat kantin kenapa? Geli?" Dahi Aaisyah berkerut. " Tak bukan geli lah.... Cuma... Tak selesa makan sini berdua dengan Doktor..." Aaisyah terpaksa menjawap dengan jujur, kalau tidak sampai bila-bila Doktor Hazran akan membuli Aaisyah.

" Kenapa pula tak selesa? Saya ni bukan suami orang... Apatah lagi boyfriend orang... Awak nak takut kenapa?" Hazran berkata sambil mengankat kening. " Lagipun Saya single... Awak pun single... Jadi apa salahnya..." Tambah Hazran lagi. Aaisyah mengeluh. " Doktor Hazran... Yes memang saya single but I am not available. I am getting married in a few more months... I have a boyfriend... Next month we are getting engaged... Walaupun awak nampak dalam port-folio saya yang  saya ini single it doesn't mean I don't have someone." Kali ini suara Aaisyah agak tegas. Aaisyah sudah malas dipaksa untuk makan tengahari, dipaksa untuk ikut Hazran ke sini ke sana, sampai ramai yang kata Aaisyah ni ' Hazran's new Boo' " you know what Aaisyah... Sedangkan orang yang berkahwin pun boleh bercerai, apa lagi orang yang bertunang atau bercinta." Mata Aaisyah terbeliak, tidak sangka dengan apa yang Hazran katakan. Lelaki itu terlalu nekad, dan Aaisyah pula semakin risau.

Ryan: Pukul berapa habis shift?

Aaisyah: 5pm

Ryan: I miss you🥰😘

Aaisyah: I miss you more than you miss me.😔😔😔

Ryan; 🤫🤫🤫🤭🤭🤭

Ryan: Just landed in Lombok.

Aaisyah: Ok.

Ryan: Then I am going to Japan in three days.

Aaisyah; Ok.

Tepat jam tiga, Aaisyah dibenarkan keluar sekejap untuk makan, tengahari tadi Aaisyah lansung tidak menyentuh nasi Ayamnya. Aaisyah masuk ke restaurant Glenneagles untuk makan. Aaisyah memesan Nasi lemak Ayam goreng. Nasib baik Hazran sibuk dengan patient jadi Hazran tidak tahu Aaisyah keluar. Kepala Aaisyah betul-betul serabut. Kalau boleh Aaisyah tidak mahu dituduh cutang apa semua. Sambil menunggu order Aaisyah menekan butang call. " Hello Baby... Baru check in hotel..." Ryan berkata kepada Aaisyah. " Sayang..... I want to go back to your house... Please... I rather drive..." Aaisyah meyembur semua yang dia rasakan saat ini. " Why baby... Is everything okey?" Aaisyah sudah menangis. " I will talk to you later..I just can't talk about it now. When I am back home.. kita video call ok..."  " Okey...baby... anything for you..." "Bye sayang...." "Bye baby girl... Love you..."

Habis sahaja shift, Aaisyaj menyerahkan report kepada Doktor Harry. " Are you okey Aaisyah?" Tanya Doktor Harry. Aaisyah hanya mampu senyum kelat. " I am okey... " Aaisyah berkata lagi. Sebaik sahaja Aaisyah menuju ke kereta Aaisyah dengar seseorang memanggil namanya. " Aaisyah... Aaisyah... Tunggu dulu.... Malam ni teman I dinner..." Aaisyah buat-buat tidak dengar dan terus masuk kereta. Aaisyah mahu cepat-cepat balik kondo. Aaisyah risau, Hazran akan mengekorinya dan melakukan sesuatu terhadapnya, lelaki itu bukan boleh dipercayai. Sebaik sahaja sampai kondo Aaisyah masuk lift dan naik ke tingkat 19. Aaisyah buka grill dan buka pintu. Nasib baik grill dan pintu Auto-lock.

" Ryan!!!!" Aaisyah jerit kerana terlalu terkejut. Ryan senyum sahaja melihat kekasih hatinya. Sudah dua minggu tidak bertemu. Aaisyah terus berlari ke dalam pelukan Ryan. " Jahat... You said you were in Lombok...." Aaisyah berkata sambil menangis. Perasaan Aaisyah ketika ini bercampur baur  Takut, kesal, gembira, rindu semua bercampur. "Surprise Baby.... " Ryan berkata sambil mencium dahi Aaisyah bertalu-talu. Pelukan terhadap Aaisyah dieratkan lagi. " Baby pergi mandi dulu... I prepared dinner..." Ryan berkata sambil mengusap pipi kekasih hatinya. " Ryan... I have to tell you something...." Dahi Ryan berkerut. " There is someone living next door, and he is also working at the hospital... He is chasing after me..." Aaisyah memulakan bicara. Aaisyah menceritakan dari A sampai Z dengan Ryan. " Baby... Nanti kalau dia ajak keluar... Ryan sendiri akan pergi buka pintu... Okey... Don't worry... Sayang minta maaf sangat-sangat sebab tidtam protect baby... Sayang tak sangka Baby akan ada peminat yang possessive.... " Aaisyah memeluk Ryan dengan erat. " Thanks Sayang...." Ryan mengucup bibir Aaisyah.

Selepas mandi, Aaisyah hanya mengenakan seluar pendek dan singlet. Ryan pula masih sibuk didapur menyediakan makan malam untuk mereka berdua. " Tom Yam???" Lama sudah Aaisyah tidak makan Tom Yam. Aaisyah makan dengan penuh rasa berselera, begitu juga Ryan. DingDong. DingDong. DingDong.DingDong. Aaisyah memandang Ryan dengan muka menyampah. " You see what I have to live with. Ryan senyum nakal. " Wait... Let's tease him for awhile." Ryan berkata sambil mengenyitkan mata. Dahi Aaiayah berkerut. Ryan ketawa. Comel pula muka Aaisyah. Muka Aaisyah, bibir Aaisyah semua merah disebabkan Tom Yam yang dibuat Ryan agak pedas. DingDong.DingDong.DingDong. Aaisyah mengeluh lagi. Hazran memamg tidak pernah berputus asa.

" Hi... " Ryan berkata sambil buka pintu. Lelaki diluar kondo Aaisyah dipandang dari atas ke bawah.kacak, tinggi. Cukup pakej. Namun Ryan tahu yang Hazran mahu jadikan Aaisyah mangsa seterusnya. Hazran sangat terkejut melihat seorang lelaki yang buka pintu Kondo Aaisyah. ' Arhhh... Rosak plan aku' bisik Hazran. " Hi... Who are you?" Tanya Ryan. Hazran sudah seperti cacing kepanasan. " Did Aaisyah tell you she promised to have dinner with me..." Hazran berkata tanpa menjawap soalan Ryan. Ryan ketawa. " Baby...  Sini dulu Baby...." Ryan laung dari pintu. " Ya sayang ada apa? " Tanya Aaisyah dari ruang tamu. " Baby ada ke janji nak makan malam dengan JIRAN baby ni..." Sengaja Ryan tekankan perkataan jiran untuk menyakitkan hati Hazran. Aaisyah sudah menukar pakaian kepada dress kelawar pergi ke pintu apartment. " Tak Sayang... Baby tak pernah janji... Maaf Doktor Hazran. Waktu kerja Aaisyah dah tamat, dan Aaisyah nak spend time with my boyfriend. Goodnight." Aaisyah menarik Ryan masuk dalam dan pintu tertutup dan dikunci secara automatik.

" Baby... Sayang takut... Kalau Sayang tidur sini... Sayang tak dapat control diri sayang... Sayang pandang baby sekarang ni pun rasa nak terkam...." Aaisyah memelan air liur. " Dah tu... Terkam saja... We are getting married right in a few more months... I just hope you won't change your mind..." Ryan menarik Aaisyah dalam pelukan. " Never baby... I won't change my mind... " Ryan berkata penuh romantis. " Jom lah tidur Baby...  Tidur saja okey... No extra activity... Sayang penat ni..." Ryan sempat bagi amaran supaya Aaisyah tidak menggoda Ryan. " Okey .. okey... I wont seduce you... I am tired too..." Aaisyah berkata lagi. " Waitttt.... " Ryan berlari keluar ke ruang tamu. Beberapa beg kertas dibawa masuk. " I got something for you from Singapore and Bali..." Aaisyah senyum sahaja empat buah beg kertas diambil Aaisyah. " Thank You.... Sayang...." Aaisyah letak beg kertas tersebut di tepi. Malas mahu membelek, kerana Aaisyah lebih rindukan Ryan saat ini.

" You know what Aaisyah... I feel like I want us to Nikah tonight... But... My parents... They keep on saying they want a grand wedding... So now we need to plan a grand one..." Aaisyah ketawa kecil. " So where are we having the akad nikah ceremony?" Tanya Aaisyah. " Maybe we have it at my parents house... Is that alright?" Tanya Ryan lagi. " Wali needs to be Wali hakim..." Aaisyah berkata tetapi kali ini nada Aaisyah seperti sedih pula. " Don't worry Baby... Who ever is the Wali... I still love you... Okey..." Ryan berkata sambil mengucup dahi Aaiayah. " Resepsi kita buat dekat either Ritz Carlton or Gramd Hyatt. We can decide afterwards...any other place in mind...? " Tanya Ryan lagi. " I don't mind where ever the reception would be... But for the theme... Can we have a fairy tale wedding theme?" Tanya Aaisyah dengan penuh mengharap.

" My idea would be... The opening receiption will be a winter fairytale, then after we change our outfit we will choose Peachy Pink outfit... And then all the flowers, lighting will change...." Aaisyah ketawa lagi. " Are you willing to wear a peach colour outfit?" Tanya Aaisyah. " Of course... Anything for my princess...." Aaisyah memeluk Ryan dengan erat. " Thank you so much for everything Sayang... I love you...." Bisik Aaisyah penuh menggoda di telinga Ryan. Aaisyah mencium leher Ryan. Rindu. Dua minggu tidak berjumpa dua minggu itu juga Aaisyah menahan rindu. " Baby.... Don't... You know how much I want you right now..." Ryan memberi amaran. " Show me how much you want me..." Aaisyah bisik nakal. Ryan buat-buat tidak dengar, Aaisyah mengeletek Ryan. " Baby... Please... Time to sleep..." Marah Ryan tetapi masih dalam nada lembut. " Okey... Okey... Goodnight..." Aaisyah berkata dan memusing tubuhnya membelakangkan Ryan.  Ryan memeluk tubuh Aaisyah dari belakang dan mencium bahu Aaisyah. " Baby... Don't make me do something to you that you might regret...i love you... And I can wait... But when the time is right... you kena layan sayang... Sampai pagi..." " Erm... Ok.Sayang... jom tidur..."

Pagi itu Aaisyah bangun awal begitu juga dengan Ryan. Mereka sama-sama pergi Gym di tingkat 18 bangunan kondo Aaisyah untuk work-out. Selepas melakukan work-out selama satu jam, mereka sama-sama balik untuk mandi. Hazran juga berada di gym. Sakit hati Hazran melihat Aaisyah bersama Ryan. Nampaknya Ryan tidur bersama Aaisyah malam tadi, kalau tidur sama mesti ada adegan panas. Itu yang dalam fikiran Hazran ketika ini. ' Tunggulah Aaisyah... Jangan sampai Aaisyah malu dekat hospital nanti...' bisik hati Hazran jahat.  Hazran sudah berpakat untuk memberitahu mak cik bawang clan dekat hospital yanh Aaisyah bawa lelaki masuk kondonya. Biarlah mereka pandang serong terhadap Aaisyah. ' This is what you get Aaisyah... Nak jual mahal konon tapi hakikatnya kau cuma perempuan murahan...' bisik hati Hazran penuh rasa dengki.

Aaisyah sedang menikmati makan tengahari bersama beberapa orang nurse di staff Kantin. Sepanjang hari Hazran memandang Aaisyah semacam. " Syah... Better you report Doktor Hazran dekat pengarah, dia ada bagitahu sisrer-sisters yang you bawa laki masuk kondo you..." Hati Aaisyah mendidih, entah apa masalah Hazran dengan Aaisyah sampai mahu menyebar cerita pasal Aaisyah. " Seronok... Bersedap malam tadi... Bukan main bising sampai I dekat sebelah boleh dengar." Tiba-tiba Doktor Hazran datang, seronok pula Doktor Hazran mahu menfitnah sedangkan Ryan dan Aaisyah hanya berkising sahaja tidak lebih dari itu. " Apa yang saya buat dekar luar actually tidak ada kaitan dengan Doktor. Sebab saya masuk on-time balik lambat sikit. Kalau betul saya bersedap semalam benda tu tak ganggu kerja saya. I respect you as my mentor tapi you have no right to know my business." Aaisyah sudah tidak takut lagi. Aaisyah terus berdiri dan meninggalkan mereka disitu. 

Doktor Hazran diberikan surat amaran oleh pihak pengarah kerana menganggu, menakutkan dan mengugut Aaisyah yang sedang menjalani latihan praktikal dibawah dirinya. Aaisyah pula diarahkan untuk pindah department lain, dan kali ini Aaisyah berkerja dibawah Doktor Kelvin. Nama itu nampak menarik bagi Aaisyah, dan disebabkan nama itu Aaisyah sudah pasang niat untuk buat latihan Praktikal di hospital ini. " Nasib baik you are okey... Aaisyah... Memang kami agak... Aaisyah terpaksa suruh boyfriend Aaisyah tidur di Kondo Aaisyah kerana Doktor Hazran." Elisya berkata sambil menepuk bahu Aaisyah. "Doktor Hazran memang selalu berbuat begitu, entah sudah berapa nurse yang jadi mangsa Doktor Hazran. Cuma mereka tidak berani memberitahu pengarah hospital." Tambah Elisya lagi.