"menurut saya itu tidak mungkin tuan.." jawabnya penuh keyakinan karena CCTV tersebut adalah rancangan hacker terbaik di kota tersebut.. Seorang hacker yang juga bekerja untuk Alexio yang kesetiaannya tak perlu di pertanyakan lagi. Apalagi semua benda mata-mata ciptaannya, tiada yang bisa menduga benda itu adalah sebuah CCTV.. contohnya CCTV yang tengah Lexy gunakan, bentuknya menyerupai hiasan yang memang biasa terdapat di dalam kamar, tak akan mudah di ketahui orang benda itu sebenarnya sebuah CCTV.. terlebih lagi.. seorang gadis biasa seperti Odele.
"lalu.. mengapa ia masih ber akting kala ia sedang sendirian?" tanyanya menilai bingung.
"mungkin nyonya sedang tidak berakting tuan?"
deg! jantung alexio berdetak, ada rasa bersalah yang tiba-tiba saja muncul entah dari mana.
"ja.. jangan berbicara sembarangan kamu!!" pangkas nya mencoba mengendalikan hatinya yang juga mulai terasa sakit.
Sedang Asistennya yang sedari tadi berbicara dengan mata dan kepala yang tertunduk ke bawah, tanpa sadar mendongak ke atas menatap langsung ke arah Alexio saat mendengar tuannya berbicara dengan suara yang terbata.
"sudah jangan bicara lagi kamu!!!" kesal Alexio. Melihat keterkejutan asistennya. "aku yakin dia sedang mengetes ku.. mungkin benar dia tidak tau mengenai CCTV, tapi bukan berarti dia tidak curiga kan? jadi biarkan dia terus berakting.. aku tak sabaran melihat sejauh mana ia akan berpura-pura seperti itu." Tambahnya dingin.
Alexio dan asistennya pun kembali menatap ke layar CCTV. Tampak Odele menyelimuti dirinya menggunakan sepray dari kasur itu. Dan ia pun membaringkan diri.. dan gadis itu pun memulai solat tahajudnya.
"huh!! mari kita lihat kegagalan mu dalam bermain peran.." ucap Alexio yakin jika Odele sedang berpura - pura. Namun fakta berkata lain.. setelah mendengar bisikan iftitah dari bibir kecilnya. Alexio melotot tak percaya. Ia kembali meng zoom camera cctv itu untuk mendekat pada bibir odele dan benar saja odele benar-benar fasih dalam mengucapkan ayat-ayat tersebut.. seperti memang solat sudah menjadi rutinitasnya setiap hari.
Bersamaan dengan itu, alexio menemukan keanehan lainnya, Tepatnya di bagian bibir gadis itu.
Seingatnya, setelah pernikahan mereka, Alexio memang tercengang saat melihat tubuh gadisnya memiliki tindikan dan berbagai gambar tato yang terlukis jelas di beberapa bagian tubuhnya.
Dan yang lebih anehnya lagi, semua tindikan dan tato itu tak ada pada tempatnya kini. hilang benar - benar seakan kulitnya tidak pernah di lubangi dan di tatto sama sekali.
Alexio pun tampak berpikir keras mencari jawaban. Namun ia tidak mendapatkan alasan yang masuk akal kecuali PLASTIC SURGERY. Meski begitu, ia tidak berencana menyelidiki kebenarannya.
matanya pun teralihkan oleh bibir kecil semerah delima yang terus basah karena wanita itu membasahi bibirnya berkali-kali dengan menggigitnya tanpa sadar.
deg! lagi-lagi Alexio seakan di pertemukan dengan Odele remaja yang belum menjadi istrinya.
Gadis lugu yang membuatnya jatuh cinta sejak awal pertemuan mereka, gadis itu memang memiliki kebiasaan mengigit dan menjilati bibirnya jika sedang takut, gundah, khawatir, dan juga banyak pikiran.. kegitan tersebut memang sudah berlangsung lama, mungkin selama Lexy mengenalnya.
Hingga perubahan 180 derajat perilaku dan keanehan Odele yang ia dapat setelah mereka menikah sungguh membuatnya tak ingin memercayai jika istrinya memanglah orang yang sama dengan gadis yang ia pacari.. memang wajah dihadapannya inilah yang ingin ia nikahi. Sejak ia berkompromi pada hati.., Tiada lagi Odele yang lugu, pendiam dan pemalu.. gadis itu menjadi liar, boros dan pengatur.. ia tidak membiarkan siapa pun mengaturnya, termasuk dirinya. Namun Alexio yang memang sudah kepalang cinta, ia tidak perduli Odele seperti apa.. ia tetap mencintai gadis itu dan terus memperlakukannya bak Ratu, entah itu ratu di hatinya atau pun ratu di dunia nyata.. intinya begitulah Lexi memprioritaskan Odele.
Bersamaan dengan khayalannya yang terus menerawang, matanya pun terus menelusuri wajah Odele yang masih terbaring di atas ranjang, wajahnya putih dan mulus. Tak di temukan 1 tahi lalat pun di sana. Sedang Odele yang menjadi istrinya memiliki 2 tahi lalat, 1 di bagian bibir, tepatnya di bagian yang tertindik dan 1 lagi di bawah mata, ini pun ia sadari sadari muncul saat mereka bersanding di pelaminan.. Namun saat itu, kembali ia tepis rasa kecurigaannya.. mungkin saja dy yang lupa pikirnya saat itu..
Namun setelah bertemu dengan Odele yang ia culik sekarang, sekali lagi, keteguhan hati Alexio hampir kembali goyah.
Ia pun memejamkan matanya, kembali mengingat semua inci tubuh Odele yang tanpa sadar membuatnya kembali teringat pada memori kegiatan panas mereka. Suara desahan istrinya kembali terngiang di telinganya. Ia pun mengusap wajahnya kasar tidak tertarik mengingat kegiatan itu.
Sebaliknya, ia mencoba mengingat lekuk tubuh Odele yang di penuhi oleh beberapa tindikan di bagian pusar, tato pita berbentuk gelang mengelilingi pahanya.
"paha? hah??" ucapnya melotot terkejut, mengingat aksinya saat menyingkap rok Odele barusan, gadis itu tidak memiliki tato atau pun bekas tato sama sekali di bagian pahanya. Dengan wajah yang semerah tomat karena menahan malu, lagi-lagi ia beralasan jika Odele telah melakukan plastic surgery.
"Assalamualaikum wr wb terdengar ucapan salam tanda kegiatan solat tahajut nya telah usai.. Ia pun menengadahkan tangannya menghadap ke atas.
"hiks.. Ya allah.. jika aku akan mati disini.. hiks.. tolong jaga nenek untuk ku.. hanya nenek yang selalu ada menemaniku.. hiks.. menjaga ku dikala aku sakit dan mendidik ku hingga aku bisa mendapatkan gelar kedokteran ku.. hiks.. hiks..
Ya allah jika memang ada kehidupan setelah ini.. biarkan aku menjadi cucu nenek sekali lagi.. hanya itu pintaku.. dan izinkan aku bertemu dengan nenek barang sekali walau hanya dalam mimpi.. aamiin.." ucap odele menyudahi doa nya sambil berlinangan air mata.
Ia pun kembali melepas kain sepray yang menyelimuti tubuh nya. Ia ingin merobek sedikit kain itu untuk di gunakan membalut bagian perutnya yang terus terasa sakit. Namun.. sudah tak ada tenaga lagi, tidak hanya mengalami Dehidrasi Ringan karena seharian tidak makan dan minum, odele yang terduduk di samping ranjang pun tiba-tiba jatuh pingsan dan tersungkur di lantai.
Brugh!!
"Odele!!!" Triak Lexi. Tapi ia hanya berdiri dari kursi kebesarannya enggan melangkah atau berpindah barang seinci pun dari kursi kebesarannya. Walau ada rasa ingin menolong. Tapi rasa benci di khianati masih melekat di hatinya. Hingga ia menggenggam erat kursi kerjanya untuk mempertahan kan posisinya tetap disini. Ia takut hatinya akan luluh saat bertemu dengan Odele nantinya.
***
Beberapa menit yang lalu..
"Wil.." panggil alexio pada asistennya.
Ya namanya WILLIAMS JEMSY. Tiada yang tau identitas aslinya, termasuk alexio. Yang ia tau hanyalah William adalah orang kepercayaan ayahnya yang memang di tugaskan untuk melindunginya dan membantunya memecahkan semua masalah dalam berbagai aspek, terutama dalam bisnis. Ia juga yang membatu alexio membangun kota Liechtenstein. Dengan ke gigihan dan sedikit bantuan dari ayahnya yang memang adalah seorang raja yang memimpin Swedia.. sehingga nama ayahnya dapat membantunya dalam meyakinkan para investor.. dan akhirnya Alexio pun berhasil membangun kota besar yang juga sangat makmur yang telah menjadi impiannya sejak lama.