Chereads / How do U say, you’re SORRY? / Chapter 1 - Tanda TANYA besar

How do U say, you’re SORRY?

🇮🇩Call_me_MI
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 153.5k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Tanda TANYA besar

"MENGAPA KAU MENGHIANATI KU!!!" Pekik pria itu tepat di wajah ku

Aku terkejut, benar-benar merasa sangat ketakutan melihat aura mengerikan yang keluar dari pria yang ada di hadapan ku. Bibir ku kelu.. tiada 1 kata pun yang dapat ku ucapkan. Mengapa dy bertanya? Seharusnya aku yang bertanya padanya!!

Mengapa dy menculikku? Megapa dy memarahi ku? Mengapa dy mengatakan aku berkhianat? Padahal, jelas ini adalah kali pertama kami bertemu!.

"Mengapa kau diam!! Apa kini kau menjadi bisu?!!" Triak nya lagi dengan nyalang menatap ku

Tubuh ku menggigil semakin tak terkendali. Wajah ku memucat, jantung ku berdegup kencang. Apa yang harus aku lakukan? Pikiran Ku kalut, memilih ntah mana yang lebih dulu harus di khawatirkan? Antara Mengkhawatirkan keselamatan ku atau kah mengkhawatirkan nenek dan juga ibu yang belum sempat aku kabari.

walau aku dan ibu tidak pernah bertemu semenjak 5 tahun lalu, tepatnya saat aku terbangun dari tidur panjangku, tapi komunikasi di antara kami sangatlah baik.. aku dan ibu saling menghubungi dan mengabari melalui pesan singkat di hp kami satu sama lain. Ibu adalah seorang Psikolog, Psikiatri, sekaligus pengamat Neurosains dan Hipnoterapi.. jadi aku pun mengerti jika ibu memanglah sibuk..

Dan kepergian ku ke Negara Liechtenstein juga bukan hanya karena mengejar gaji yang di tawar kan oleh rumah sakit Clinicum Alpinum. Tapi ada alasan lainnya.. yaitu karena aku ingin bertemu langsung dengan ibu ku.. aku berharap kejutan ku kali ini akan membuat nya bahagia..

Bukan tanpa sebab aku mengharapkan hal itu.. setiap aku mengajaknya bertemu, ia selalu mengatakan bahwa pekerjaan nya tidak bisa ia tinggal kan.. mau bagaimana lagi.. aku hanya bisa mencoba untuk mengerti, Dan mencoba menjadi orang yang tidak egois dengan merasakan berada di posisi ibuku. Karena itulah aku juga mengambil jurusan Psikologi. Sebenarnya bukan semata-mata karena ibuku saja.. tapi sebenarnya aku juga butuh.. secara.. aku juga tidak pandai bergaul.

Dengan mempelajari ilmu psikologi, aku jadi dapat mengerti cara berkomunikasi dengan orang-orang dan cara mendekati mereka perlahan.

Aku yang tidak memberikan kabar seharian, benar-benar tidak bisa tenang, saling mengabari adalah kebiasaan kami.. dan Nenek orangnya mudah panik.. ia jg memiliki riwayat penyakit jantung.. jd wajar bila aku tidak bisa fokus memilih mengkhawatirkan nenek atau kah nasip sendiri yang tengah berada di tangan pria ini .

Niat hati memberi mereka kejutan.. ternyata…. huf… entahlah. ~_~

Bagi nenek.. pekerjaan ku kali ini adalah mimpi juga bagi nya..

tapi.. kini aku sungguh tidak menyangka akan mengalami nasip sial seperti ini hiks..

Pria itu berjalan maju semakin mendekat ke arah ku. Aku pun perlahan mundur kebelakang hingga ternyata langkah ku terhenti saat punggung ku telah menyentuh permukaan dingin dinding.

Ia mencengkram leher ku namun ia tak mencekik. Hanya meletakkan tangannya disitu. dapat ku rasakan jari-jemarinya bergetar karena menahan rasa ingin membunuh ku. Mata kami bertemu. Aku menatap nalarnya yang tajam memerah dan berkaca-kaca seperti ada amarah yang terpendam. Namun aku tak mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi padanya? atau Apa yang pernah tak ku sadari telah ku lakukan padanya? sungguh aku tidak memiliki jawaban akan pertanyaan itu.

keerrrreeeteek!!! ia menggertakkan gigi - giginya hingga menampilkan rahang kokohnya bersamaan dengan muncul garisan urat nadi di wajah dan lehernya.

"KELUAR!!!!!!!!!" Pekik nya menoleh ke belakang, berteriak pada para pengawal - pengawalnya.

Mereka pun menurut, semua keluar satu persatu dari ruangan yang seperti ruang kerja itu.

Aku masih memegang pergelangan tangan kirinya yang terus mencengkram leher ku. Semakin sedikit orang di dalam ruangan, semakin ia mempereratkan cengkeramannya.

Aku mencoba bertahan.. terus mencoba melawan agar ia melepaskan cengkramannya, namun lingkaran jari-jari besar itu tak bergeming sedikit pun meski aku telah berusaha sekuat tenaga. semua usahaku sia-sia. kini jari jemarinya semakin bertambah erat dan perlahan aku mulai merasakan tercekik.

Napasku semakin sesak, aku hampir tak bisa bernapas sama sekali karenanya.

Apakah ini akhir dari hidupku? Apakah aku akan mati di tangan pria ini? Apa salah ku? Mengapa? kapan aku pernah menyinggung nya? ucapku terus mencari jawaban akan pertanyaan yang terus bersarang di kepalaku sejak aku bertemu dengan nya.

Perlahan penglihatan ku pun memudar.. cahaya seakan meredup, semakin gelap.. gelap.. dan aku pun kehilangan kesadaran ku seketika.

Brugh!! Tubuh ku di lempar ke lantai olehnya.

"Uhuk uhuk uhuk.. iiisssstttt" aku meringis merasakan ngilu di pinggul ku. aku terbatuk-batuk dan mencoba untuk mengatur kembali napasku yang tersengal-sengal. Aku terus mencoba menghirup udara sebanyak yang aku bisa.

"Katakan padaku!! Dimana pria itu?" pekik nya dengan tak kalah lantang dari petir bergemuruh tepat di atas kepala ku.

Aku semakin tak mengerti dy berbicara apa? Pria apa? Pria mana? teman wanita saja aku tidak punya.. apa lagi teman pria? jangankan berpacaran, untuk bergaul saja aku tidak tau cara nya hingga teman-teman ku menjauhi ku, mereka menganggapku aneh. Hanya neneklah yang terus menghiburku dan membuatku bertahan hingga aku bisa hanya berfokus pada sekolahku saja.

Lalu pria mana yang sedari awal ia tanyakan ini? aku benar - benar bingung dan tak mengerti harus menjawab apa?

"Tu.. tuan.. ap.. pa salah ku padamu? Me.. mengapa kamu tiba-tiba menculik ku?" Ucap ku terbata-bata dengan tubuh yang telah berguncang hebat karena menggigil ketakutan. Daripada hanya berdiam dan terus menerima penyiksaan, kuputuskan untuk memberanikan diri bertanya.

"Kamu akhirnya bicara.. hahahaha!!" gelaknya, "Sekarang kamu memanggil aku tuan??? Akting mu memang patut mendapatkan piala Oskar!!! Setelah semua penghianatan yang kamu lakukan padaku, kamu kira aku akan tertipu lagi?? Berakting amnesia agar aku melepas mu?!! Hah?!. Kamu pikir aku adalah pria bodoh yang sama dengan pria 7 tahun lalu?!!!" ia menjeda kalimatnya.

"HANYA DALAM MIMPIMU!!! Aku tak akan tergoda lagi oleh paras lugu mu yang palsu ini!!

Aku tak akan pernah memaafkan semua kesalahan dan kecurangan serta pengkhianatan yang telah kamu lakukan padaku!!!" tambahnya lagi sambil mencengkeram keras rahang ku.

Aku tak tahan.. benar-benar sudah tak tahan lagi.. jika aku harus mati sekarang.. setidak nya aku tau apa kesalahan ku kan??

Dengan air mata yang terus mengalir deras tanpa bisa aku hentikan, aku pun mencoba mengumpulkan keberanian, jika memang akan mati di tangan pria ini, setidak nya aku telah berusaha mencari jawaban yang sama dengan nya. "Apa salah ku pada mu? Mengapa kamu berkali-kali mengatakan aku mengkhianati mu? Tuan.. apakah kamu yakin orang yang kamu cari adalah aku?"

"Kamu masih meragukan aku?!!!! ODELE NAIDA usia 27 tahun. Anak tunggal dari MAYA ESTELA dan SOFYAN INDRA. Ayah mu dan ibu mu telah bercerai sejak kamu belum di lahirkan. Ulang tahun mu tanggal 2 september kamu lahir di Swedia, tepatnya di kota gammelstaden. Ibu seorang psikiater dan ayah seorang dokter umum yang menjadi sukarelawan untuk membantu orang-orang tapi mengabaikan keluarganya sendiri. Karena itulah ibu dan ayah mu bercerai bukan? Apa perlu aku lanjutkan?"

========***========

Hai pembaca..

Author mau informasiin nih, author ada up novel baru, judulnya "GOTCHA!!!"

Menceritakan tentang kisah 2 anak manusia yang saling membenci, namun di satukan oleh pernukahan paksa yang tak mampu mereka tolak, seru kan?

Yg penasaran.. cuss langsung download aja apk F***O cari langsung novelnya yah "GOTCHA!!!"

Ditunggu…

Makasih…