Chereads / Wanita Penggoda / Chapter 26 - Mantan Pacar yang Muda dan Kaya (26)

Chapter 26 - Mantan Pacar yang Muda dan Kaya (26)

Gadis yang mengenakan rok hitam itu mengangkat kepalanya dengan lembut. Semakin banyak cahaya yang menerpa tubuhnya, rok berwarna hitam yang dikenakannya perlahan berubah warna.

Perubahan warna rok Tang Guo dari hitam menjadi putih, terjadi hanya dalam beberapa detik saja.

Wajah yang awalnya jahat dan menakutkan tiba-tiba menampakkan senyuman manis yang murni seperti sebelumnya.

Senyuman yang terpancar di wajah Tang Guo seolah menghapus semua kegelapan mereka. Tang Guo membuka bibirnya sedikit. Ia menyanyikan lirik lagu dengan indah, anggun, dan lembut, seolah sedang memurnikan dunia.

Rasa depresi dan tertekan yang dialami oleh orang-orang mendadak lenyap begitu saja. Jurang dalam yang mereka alami sebelumnya hanyalah ilusi.

Tang Guo tidak datang untuk membawa mereka ke neraka, melainkan membawa mereka dari neraka ke surga.

Saat bait terakhir dinyanyikan, semua orang yang hadir di tempat itu menutup matanya. Bahkan, juru kamera yang mengabadikan momen itu tak bisa mengendalikan perasaannya dan menutup mata. Namun, tangan mereka masih bergerak secara alami.

Satu menit berlalu, tidak ada orang yang membuka matanya.

Setelah tiga menit berlalu, masih juga belum ada orang yang membuka matanya.

Hingga akhirnya lima menit berlalu.

"Para hadirin sekalian, apakah Anda semua ingin tidur di tempat ini?"

Gadis itu berseru nyaring, "Apakah kalian biasanya bekerja terlalu keras? Apakah kalian merasa lelah?"

Para hadirin akhirnya membuka mata mereka dan tatapan mereka tertuju pada seorang gadis yang berdiri dan tersenyum manis di atas panggung. 

Mereka hanya menatap kosong ke arah panggung, tak berani mengatakan sepatah kata pun.

Mereka hanya mendengar satu lagu, tapi mereka seolah seperti mendengarkan serangkaian acara konser akbar.

Adegan ini benar-benar mengharukan. Jika gadis ini benar-benar mengadakan konser suatu hari nanti, entah adegan mengejutkan seperti apa yang akan dibuat gadis itu nanti.

"Apa judul lagu ini?"

Tong Can bertanya dengan penuh semangat. Ia adalah penyanyi veteran dan ia mengenal banyak penulis lagu serta komposer yang kebanyakan juga artis terkenal. Namun, ia belum pernah mendengar ada orang yang mengarang lagu seperti itu dan menulis lirik lagu seperti itu.

Kalaupun ada, ia pasti mengenal orang ini.

"Dunia yang Jatuh," jawab Tang Guo.

Chen Yun merasa aneh dan tidak mengerti saat mendengar jawaban Tang Guo. Ia bertanya lagi, "Mengapa namanya Dunia yang Jatuh, bukan Cahaya yang Jatuh?"

Orang lain yang ada di tempat itu juga merasa tidak mengerti. Benar, lagu ini jelas-jelas menceritakan seorang malaikat yang kembali kepada cahaya setelah kejatuhannya. 

Ketika mendengar penjelasan dan maksud Tang Guo, pernyataan ini sama sekali tidak keluar dari kejatuhan, tapi masih disebut dunia yang jatuh.

Wajah para hadirin seolah meminta Tang Guo memberikan penjelasan. Tang Guo akhirnya memilih untuk memuaskan mereka.

"Mari kuberi contoh. Ada seorang biksu yang sangat baik hati, bahkan enggan menginjak semut sampai mati. Saat ia melihat kekacauan di dunia dan ratusan orang diserbu musuh, mereka kehilangan rumah dan nyawa. biksu itu tidak tahan dan akhirnya ia melanggar aturan. Ia memilih untuk menjadi prajurit dan pergi berperang melawan musuh. 

Saat ia telah membunuh satu juta musuh, banyak orang yang menyambut cahaya dan menang. Sedangkan ia masih berada di dunia yang jatuh, membuat penebusan dengan tangan yang penuh darah. Karena ia adalah seorang biksu, ia akan jatuh selamanya jika ia melanggar aturan."

Chen Yun bertanya dengan tidak sabar, "Dan apa yang kami lihat itu adalah cahaya kami?"

Tang Guo menganggukkan kepalanya, "Bisa dikatakan seperti itu."

"Siapa komposer lagu ini?" tanya Tong Can yang lebih memperhatikan hal ini.

Tang Guo menyembunyikan senyumannya, dan dengan suara rendah ia menjawab, "Biksu itu sendiri."

Semua orang yang mendengarnya mengira bahwa Tang Guo sedang bercanda, jadi mereka tidak bertanya lagi.

Meski Tong Can merasa kurang puas, tapi ia tidak mempermalukan Tang Guo lagi.

Kelima juri saling berpandangan, dan sekali lagi, mereka mengangkat papan skor bersamaan.

"100,100,100,100,100."

Seperti yang diharapkan Tang Guo, ekspresi dirinya sangat tenang. Sebaliknya, orang lain menjadi sangat gelisah.

Chen Yun tak bisa menahan dirinya untuk bertanya, "Tang Guo, mengapa kau terlihat sama sekali tidak bersemangat?"