Sekilas, penampilan Tang Guo membuat semua orang merasa sakit hati.
Benar, sakit hati.
Masa lalu yang indah, entah apa yang membuat Tang Guo terluka dan jatuh ke dalam jurang yang sangat dalam.
Melihat kegelapan dan kejatuhan Tang Guo, banyak orang merasakan sakit hati dan kesedihannya.
Pentas terlihat sangat sunyi, tak ada seorang pun yang membicarakan Tang Guo.
Orang-orang yang menunggu di belakang panggung juga dikejutkan oleh Tang Guo, terutama Leng Ziyue. Sekujur tubuh pria itu terasa lemas dan ia merasa bersalah, karena dialah yang membuat Tang Guo terpuruk dan jatuh ke dalam kegelapan.
Benar! Ini memang kesalahan Leng Ziyue, yang membuat Tang Guo terlihat seperti sekarang.
Leng Ziyue menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, sudut matanya terlihat sembab.
"Ziyue, kau kenapa?" tanya Lu Qi bingung. Melihat penampilan Leng Ziyue yang tidak biasa, Lu Qi menjadi bingung dan khawatir, "Apa kau sakit?"
Leng Ziyue menurunkan telapak tangannya dari wajahnya. Ia menyeka sudut matanya dan tersenyum pahit, lalu berkata, "Qi Qi, katakan padaku. Apakah salah jika aku bersikap begitu terhadap Tang Guo? Aku seharusnya tidak menghasutnya sejak awal."
Lagi-lagi Tang Guo!!
Hati Lu Qi merasa sakit mendengarnya. Sebagai seorang perempuan, ia tahu betul bahwa mungkin saja saat ini Tang Guo ada di dalam hatinya.
Namun, Leng Ziyue sendiri tidak tahu. Pria itu hanya menduga bahwa ia bersalah.
Lu Qi merasa dirinya begitu lucu. Namun, apakah dia sebagai seorang pengganti atau tidak, mengapa dia bisa membuat Leng Ziyue lebih tertarik dan peduli?
Tidak! Saat ini, Leng Ziyue hanya bisa menjadi miliknya. Lu Qi tidak akan pernah membiarkan Tang Guo melakukan apa yang gadis itu inginkan dan ia ingin merebut Leng Ziyue.
"Ziyue, aku merasa kurang sehat. Bisakah kau menemaniku berjalan-jalan?" Ekspresi wajah Lu Qi terlihat buruk, sehingga menyadarkan Leng Ziyue dari lamunannya.
"Apa kau ingin pergi ke rumah sakit?"
Melihat ekspresi Leng Ziyue yang cemas, Lu Qi akhirnya merasa lega. Meski Tang Guo menempati tempat spesial di hati Leng Ziyue, gadis itu pasti tak bisa dibandingkan dengannya.
"Tidak perlu. Aku hanya merasa agak stres dan ingin jalan-jalan."
Lu Qi tak bisa membiarkan Leng Ziyue terlalu sering menatap dan memperhatikan Tang Guo.
Pembawa acara kontes tersebut tidak menyadari kepergian Leng Ziyue dan Lu Qi.
Sekarang, sama seperti orang lainnya, Leng Ziyue terjebak dan terpesona dengan penampilan Tang Guo di atas panggung. Beberapa orang yang hadir pernah melihatnya. Saat seseorang naik ke atas panggung dan bernyanyi lalu berhenti di situ, maka bisa menarik siapa saja masuk ke dalam dunianya.
Namun, Tang Guo mampu melakukannya.
Saat musik berirama gelap terdengar, semua orang yang mendengarnya seolah jatuh ke dalam jurang yang gelap, sebuah dunia yang dipenuhi rasa sakit. Ekspresi perjuangan dan kesedihan begitu terlihat di setiap wajah mereka.
Para juru kamera berusaha keras untuk mengontrol perasaan itu. Bahkan mereka menggunakan penyumbat telinga dan kacamata, agar diri mereka tidak terjerumus ke dalamnya.
Juru kamera itu menyeka keringat dingin di dahinya dan mengejutkan gadis yang mengenakan rok hitam di atas panggung. Ada sesuatu yang melengking nyaring dalam hati juru kamera itu bahwa Tang Guo pasti bisa!
Tang Guo pasti bisa!
Gadis ini akan dikenal banyak orang di masa depan.
Tak hanya musiknya saja yang kelam, melainkan juga liriknya. Melodi yang dinyanyikan Tang Guo juga penuh rasa depresi, membuat orang kesulitan bernapas.
Lagu yang dinyanyikan Tang Guo adalah lagu yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Meskipun nadanya terdengar menyayat hati, tapi mereka tidak bisa menahan diri untuk terus mendengarnya dengan lebih jelas.
Mereka tak bisa menahan diri untuk bertahan di tempat mereka. Jika gadis yang mengenakan rok hitam di atas panggung itu membuat mereka jatuh, dengan demikian, mereka pasti rela.
Rasa depresi dan sakit hati mereka telah mencapai puncaknya. Bahkan mereka sendiri merasa bahwa pada saat berikutnya, mereka akan jatuh selamanya. Tepat pada saat itu, lampu panggung mendadak menjadi redup.
Suasana di sekitar menjadi gelap gulita, hampir semua orang di tempat itu merasa kehilangan, seolah-olah mereka merasa kehilangan semuanya.
Saat mereka mengira bahwa dunia akan hancur, seberkas cahaya putih menerpa panggung, menyinari sesosok tubuh yang ramping.