Chereads / Primadona Kampus / Chapter 26 - Sorotan Utama!! Kenapa Dia Tidak Sekalian Merampok Saja?

Chapter 26 - Sorotan Utama!! Kenapa Dia Tidak Sekalian Merampok Saja?

Di sisi lain, Sepupu Lin Qi menelepon gadis peretas yang dimaksudnya tadi. Setelah menunggu sebentar, akhirnya panggilan terhubung.

Dia menjelaskan situasi yang terjadi di Perusahaan Qin dan mendengar beberapa patah kata dari gadis di seberang telepon. Dia menutup mikrofon ponsel untuk berbicara pada Keluarga Qin. "Biaya jasanya sangat tinggi, sekali panggilan saja 10 juta."

Tanpa menunggu Qin Han memberi jawaban, amarah Kakek Qin sudah meledak-ledak. "Dasar gadis kecil, mengapa dia tidak sekalian merampok saja!"

Suaranya cukup keras hingga mungkin gadis di seberang telepon itu dapat mendengarkannya.

Sepupu Lin Qi memasang ekspresi terpaksa menolak gadis itu. Dia cukup malu karena tidak jadi memintanya datang, padahal sudah terlanjur menghubunginya.

Qin Han berkata dengan suara rendah. "Jika dia yakin bisa mengatasi masalah ini, aku bersedia membayar 10 juta yang dimintanya.

Sepupu Lin Qi mengatakan beberapa patah kata lagi pada gadis itu. Namun, setelah mendengar jawaban si gadis peretas, raut wajahnya tampak buruk. Dia berdeham ringan dan berkata, "Harganya sampai 20 juta kalau mau terselesaikan semua, dan tidak bisa ditawar lagi."

Kakek Qin dari awal tidak percaya kalau anak ingusan itu bisa mengatasi masalah peretasan seperti ini. Sekarang, mendengar perusahaannya diperas begini membuat Kakek Qin semakin meremehkan gadis itu dan langsung menyahut, "Katakan padanya, kita tidak bisa membayar setinggi itu."

Kakek Qin berujar pada sepupu Lin Qi. "Bukankah masih ada Raja Programmer? Kami lebih baik membayar sangat tinggi untuk yang lebih ahli daripada bocah ingusan yang hanya memanfaatkan keadaan."

Sepupu Lin Qi terpaksa mematikan panggilannya. "Saya hanya bisa membantu mengumumkan di forum untuk menemukan Raja Programmer. Sementara itu, muncul atau tidaknya Raja Programmer, dan apakah dia bersedia melakukannya atau tidak, itu adalah masalah lain, dan hal itu bukan lagi urusanku."

Setelah mengatakannya, sepupu Lin Qi membuat postingan tentang pencarian Raja Programmer di sebuah forum.

Waktu berjalan begitu lambat bagi Keluarga Qin karena keadaan perusahaan mereka yang tidak kunjung membaik. Satu jam… dua jam telah berlalu.... tapi tidak ada yang meninggalkan komentar pada postingan sepupu Lin Qi.

Raja Programmer tidak kunjung muncul!

Tapi, yang mengejutkan, justru Hacker W yang berkomentar. 'Apa kalian ingin dunia tahu bahwa Perusahaan Qin telah diretas dan sekarang kebingungan menemukan solusinya hingga mencari Raja Programmer? Hmmm.'

"Cepat hapus postingannya… Cepat hapus semuanya!!!" Kakek Qin hampir pingsan karena sangat terkejutnya.

Sepupu Lin Qi segera menghapus postingan tersebut, lalu dia melihat ke arah Qin Han: "Direktur Qin, saya juga telah mencoba yang terbaik."

Qin Han menghela napas panjang dan menatap putranya.

Qin Siyuan berkata dengan suara dingin. "Telepon kembali orang yang baru saja kamu hubungi. Akan kami bayar 20 juta yuan sesuai permintaannya, asalkan dia bisa menyelesaikan masalah ini." 

Sebelum sepupu Lin Qi menelepon, dia memberi peringatan awal pada mereka. "Kemungkinan besar jumlah biaya penanganannya akan meningkat menjadi 30 juta yuan."

Kakek Qin tidak bisa duduk diam dan mulai mondar-mandir. "Sungguh sombong gadis itu! Berani-beraninya dia mau memeras kita!"

Qin Han memberi tatapan yang dalam pada sepupu Lin Qi.

Mendapatkan dukungan dari Qin Han, sepupu Lin Qin pun segera menelepon nomor ponsel gadis itu lagi. Beberapa detik kemudian, wajahnya berubah menjadi pucat pasi karena saking terkejutnya. Dia melontarkan beberapa patah kata dengan lemah. "50 juta yuan…"

Kakek Qin hendak mengeluarkan protesnya, namun sepupu Lin Qin kembali berbicara. "Kalau Anda sekalian tidak kunjung memutuskan, harga yang dia tawarkan berikutnya adalah 100 juta yuan."

Kini Qin Han tahu bagaimana rasanya menjadi masyarakat kecil yang mengalami pemerasan. Dia pun mengangguk dengan dingin.

Suasana di dalam kantor amat sangat hening.

Tidak ada yang berani memprovokasi bos besar, karena bos besar sedang diperas habis-habisan… Ini jelas suatu tindakan pemerasan dengan memanfaatkan keadaan orang lain.

Kakek Qin berujar dengan suara dingin, "Aku ingin lihat siapa di Kota Qingcheng ini yang berani-beraninya memprovokasi dan menganggap remeh perusahaan besar Keluarga Qin kita."

Ekspresi Qin Han dan Qin Siyuan tampak sangat suram. Mereka memilih untuk tidak mengatakan apapun.

Pada saat ini, Shen Wanqing berkata dengan tenang, "Kita bisa menuntut orang itu kalau ternyata dia tidak dapat menyelesaikannya. Namun, jika dia sungguh berhasil menyelesaikan masalah ini, kurasa kita dapat membayarnya dengan harga umumnya. Kita harus menolak harga tidak masuk akal yang dia tawarkan itu."

Kata-kata ini menyentuh hati Kakek Qin. "Apa yang dikatakan Wanqing sebenarnya tidak ada yang salah. Ide yang bagus."

Dia memandang putra dan cucunya dengan sepasang mata cerdik, mencerminkan pengalamannya dalam menghadapi dunia yang kejam ini. "Meskipun keluarga kita memiliki kekayaan yang berlimpah, dan uang yang dimintanya ini tidak dapat menggoyahkan apapun, tetapi orang sombong seperti dia tidak boleh menipu kita seenaknya sendiri."

Di samping, sepupu Lin Qi hanya bisa berkata dengan lemah, "Perusahaan ini hanya mau membayar harga awal yang kamu berikan, yaitu 10 juta. Selain itu, sekarang..."

Suaranya menjadi lebih lirih. "Tolong, cepat kalian putuskan sebelum harganya terus meninggi!"

Awalnya, peretas adalah sebuah profesi dalam bisnis gelap yang memiliki standar harga. Jika tidak bersedia melakukannya, maka tidak usah menunjukkan diri.

Kakek Qin sangat tidak suka sikap sepupu Lin Qi yang seperti ini. Jika saja dia tidak menjadi perantara dengan gadis peretas itu, pasti dia sudah dibinasakan oleh Kakek Qin sejak tadi.

Shen Wanqing sangat peka dan pintar dalam membaca keadaan. Dia hendak membuat secangkir teh untuk Kakek Qin, tentu saja untuk mendapatkan pujian.

Satu jam kemudian, muncul seseorang di depan ruang komputer utama di lantai 18 Perusahaan Qin. Sosok itu sontak menggemparkan seisi ruangan.