POV Ayya
Kembali ke dunia nyata.
***
Matanya terkejap. Selimut putih bermotif awan yang tersenyum seolah menggodanya. Ayya terbangun dari petualangan mimpi panjangnya.
Jemarinya yang mungil mengucek kedua matanya. Seolah memastikan diri; apakah benar dia di rumahnya? Lebih tepatnya apakah benar sekarang ia berada di kamarnya sendiri?
"A-a-ku benar sudah di rumah kah?" gumam Ayya setengah tersadar. Masih mengumpulkan nyawa.
"Naaak.... kamu sudah bangun?" Suara Ibunya terdengar samar-samar di telinga. Beberapa detik kemudian, kian terdengar jelas. Beriringan ketukan pintu.
Tok... tok..
"Nak... kamu sudah bangun? Sholat shubuh dulu, Nak."
"Subuh?"
Sontak, matanya yang bulat melihat letak jam dinding di samping kanan kasurnya. Sebuah jam dinding bermotif awan memang menunjukkan angka pukul empat lewat tiga puluh menit.
"Iya, Bu. Ayya udah bangun."
"Syukurlah... bebesih, terus sholat ya. Kamu jadi berangkat kan?"
"Berangkat?"