"Bagaimana ini? Kenapa kita masih di sini juga?" Nia mulai terlihat panik. Alisnya saling bertemu menyiratkan berbagai cemas dan ragu.
"Tenang. Lihatlah. Sepertinya ini benar yang terakhir," Oky berusaha menenangkan.
Benar saja, memang ada lagi. Apakah benar ini yang terakhir?
***
"Kamu kenapa, Mas?"
"Nggakpapa."
Ardi menjawab singkat dengan wajah datarnya. Senyum yang biasa terkembang dari bibirnya pun absen seketika. Alis hitamnya sedikit naik, begitu melihat Aya kembali bicara dengan Bu Cindy.
"Saya boleh lihat-lihat lagi dulu kan, Bu bunga-bunganya?" tanya Aya.
"Iya, Aya. Silakan."
"Sebentar ya, Mas. Aku masih penasaran sama kerajinan dari bunga kering itu. Nggakpapa kan?"
Tanpa menunggu jawaban dari suaminya, Aya beranjak. Ia berjalan perlahan dengan senyum antusiasnya. Sesekali tangannya memegang aneka bunga yang ads di sekitarnya.